Pro Kontra Pernyataan Ade Armando
Pendukung Ade Armando berargumen bahwa sistem pemerintahan di DIY yang memposisikan Gubernur DIY sebagai raja sekaligus kepala daerah merupakan bentuk nyata dari politik dinasti.
Menurut mereka, sistem ini bertentangan dengan prinsip demokrasi yang mengedepankan kesetaraan dan keadilan.
Di sisi lain, penentang Ade Armando berpendapat bahwa sistem pemerintahan di DIY memiliki kekhasan tersendiri yang harus dihormati.
Mereka berargumen bahwa sistem ini telah berlangsung selama berabad-abad dan telah terbukti membawa kemajuan bagi masyarakat Yogyakarta.
Pernyataan Ade Armando mengenai politik dinasti di Yogyakarta telah memicu perdebatan publik yang cukup sengit.
Perdebatan ini menunjukkan adanya perbedaan pandangan mengenai sistem pemerintahan yang diterapkan di DIY.
Meskipun pernyataannya menuai kontroversi, Ade Armando tetap berhak untuk menyampaikan pendapatnya.
Kritik terhadap praktik politik dinasti merupakan bagian dari proses demokrasi yang sehat. Namun, kritik tersebut tetap harus disampaikan dengan cara yang santun dan menghormati perbedaan pandangan.
Menanggapi hal tersebut, Wakil Ketua Dewan Pembina PSI, Grace Natalie mengatakan, Armando sudah membuat video permintaan maaf.
“Yang di mana beliau sudah minta maaf kalau pernyataan itu menyinggung berbagai pihak, dia tidak ada bermaksud begitu, itu menanggapi aja, dinamika yang terjadi di masyarakat,” kata Grace pada Senin (4/12/2023) saat berada di Kota Malang, Jawa Timur.
Ia menyampaikan, pernyataan resmi PSI soal Ade Armando masih menunggu dan akan disampaikan langsung oleh Ketua Umum DPP Partai Solidaritas Indonesia (PSI) periode 2023-2028, Kaesang Pangarep.
“Jadi nanti saya rasa Mas Ketum akan membuat pernyataan,” katanya.
Grace juga belum bisa menjelaskan sanksi, apakah diberikan atau tidak kepada Ade Armando. Yang jelas, partainya telah memberi teguran keras. (pam/ads)