ANDALPOST.COM – Deret panjang persaingan antara Adidas dan Puma kini kembali bertambah. Setelah Pimpinan Puma, Bjorn Gulden dinyatakan sebagai chief executive officer (CEO) Adidas, Selasa (8/11/2022).
Gulden akan menggantikan CEO Adidas saat ini, Kasper Rorsted pada Januari mendatang.
Tidak main-main, Adidas langsung memberi kontrak lima tahun kepada pria asal Norwegia ini.
Sejarah Puma dan Adidas
Dilansir dari History of Yesterday, kedua perusahaan ini sebenarnya didirikan oleh kakak-beradik, Adolf dan Rudolf Dassler.
Dua bersaudara ini pernah mengurus sebuah perusahaan sepatu milik ayahnya bernama Gebruder Dassler Schuhfabrik (GDS).
Dikarenakan pandangan politik serta masalah internal, kakak-beradik ini kemudian pecah kongsi.
Adolf membuat perusahaan dengan nama Adidas, serta Rudolf dengan nama Puma (dulunya Ruda).
Terpisahnya kedua saudara ini bahkan membuat penduduk kampung halaman mereka, Herzogenaurach terpisah.
Sungai Aurach yang secara alami membelah kota itu secara tidak langsung membagi teritorial antara kedua brand raksasa ini, Adidas pindah ke area utara dan Puma di daerah selatan.
Penduduk utara menjadikan Adidas sebagai andalannya dan di selatan penduduk mencintai produk-produk Puma.
Bahkan kota tersebut disebut sebagai ‘The town of bent necks’ dikarenakan semua orang di kota tersebut akan melihat ke bawah untuk mengetahui merek sepatu yang kamu kenakan.
Pertikaian ini dikabarkan berakhir beberapa tahun sebelum keduanya wafat.
Disebutkan bahwa pada tahun 1970 dilakukan pertemuan saudara namun tidak diberitakan karena pertemuan tersebut akan mengganggu bisnis mereka.
Tahun demi tahun akhirnya melunakkan perseteruan merek dagang ini.
Pada tahun 2004 lalu cucu Rudi, Frank, menjadi kepala bidang hukum di perusahaan saudara kakeknya, Adidas. Setelah sebelumnya bekerja pada Puma.
Hingga tahun 2009, kedua brand ini menggelar pertandingan sepak bola bagi karyawan mereka yang akhirnya dapat mengubur kapak perseteruan panjang yang telah terjadi beberapa dekade.
Gulden sebagai CEO
Penunjukan Gulden sebagai CEO baru Adidas bukan tanpa alasan. Dengan segudang pengalaman yang dimilikinya, Adidas berharap Gulden dapat menyegarkan kembali merek dan memimpin perusahaan untuk membuat catatan hasil.
Simak selengkapnya di halaman berikutnya.