Terima Notifikasi Berita Terkini. 👉 Join Telegram Channel.

Adobe Inc PHK 100 Karyawannya untuk Mengurangi Biaya Perusahaan

Adobe akan melakukan PHK terhadap 100 karyawannya. (Sumber: Yahoo Finance)

ANDALPOST.COM – Perusahaan teknologi Adobe Inc telah melakukan PHK kepada 100 pegawainya yang berasal dari tim penjualan. Adobe mengatakan bahwa mereka akan memusatkannya kepada penjualan, mengikut perusahaan teknologi lainnya.

Disebut bahwa mereka melakukan pengurangan pegawai ini untuk mengurangi pengeluaran biaya perusahaan di masa-masa sulit.

Adobe bukan satu-satunya perusahaan teknologi yang memperkuat cengkeramannya di tengah kondisi ekonomi makro yang tidak menentu. Pengurangan pegawai juga terjadi di beberapa perusahaan teknologi seperti Amazon, HP, Meta dan Twitter.

Bila dibandingkan dengan perusahaan lainnya, pengurangan karyawan di Adobe yang hanya 100 orang ini terbilang lebih sedikit. Menurut laporan keuangan Kuartal III, perusahaan Adobe sendiri mempekerjakan hampir 28.700 pekerja.

Menurut perusahaan konsultan Challenger, Gray, and Christmas Inc., jumlah karyawan yang di PHK oleh industri teknologi telah mencapai sekitar 9.587 pekerjaan pada bulan Oktober lalu.

Angka-angka ini diklaim oleh perusahaan konsultan sebagai total bulanan tertinggi sejak November 2020.

PHK yang dihitung didasari oleh pengumuman atau konfirmasi dari perusahaan-perusahaan di bidang telekomunikasi, elektronik, manufaktur perangkat keras, dan pengembangan perangkat lunak.

Menurut laporan Bloomberg, Adobe dilaporkan tidak melakukan pemutusan hubungan kerja di seluruh perusahaan dan masih membuka lowongan untuk peran penting.

Perusahaan juga mengatakan telah memindahkan beberapa karyawannya ke posisi yang mendukung inisiatif tinggi dan menghapus sejumlah kecil pekerjaan lain.

“Adobe tidak melakukan pemutusan hubungan kerja di seluruh perusahaan dan kami masih merekrut untuk peran penting,” kata perusahaan tersebut.

Pada bulan September, Adobe mengumumkan bahwa perusahaan akan membeli Figma, platform desain kolaboratif pertama web terkemuka, dengan harga sekitar $20 miliar atau Rp312 triliun dalam bentuk tunai dan saham.

Pada saat akuisisi, perusahaan mengatakan bahwa kombinasi antara Adobe dan Figma akan mengantarkan dengan andal “era baru kreativitas kolaboratif”. Karena alat utamanya difokuskan pada pencipta dan profesional, perusahaan berharap dapat menjangkau perusahaan skala kecil dengan akuisisi tersebut.

Perusahaan berbasis web untuk perangkat lunak pengeditan mengalami penurunan akibat melihat kesuksesan Canva Inc. dan Lightricks Ltd.

“Saya pikir ada peluang besar untuk membawa kemampuan ini dari Adobe Creative Suite dan Creative Cloud ke Figma dan memanfaatkannya lebih banyak,” kata CEO Figma, Dylan Field.

“Sehingga kalian dapat pergi dan entah bagaimana bertransisi melintasi modalitas kreatif yang berbeda untuk mendapatkan pengalaman dan cara kerja yang lebih mulus,” lanjutnya.

Namun, kesepakatan itu sedang diselidiki oleh Departemen Kehakiman Amerika Serikat terkait pelanggaran anti-trust. Untuk saat ini, masih tidak jelas apakah perusahaan akan memberhentikan lebih banyak karyawan dalam beberapa minggu dan bulan mendatang atau tidak.

Menurut informasi yang beredar, perusahaan dijadwalkan untuk melaporkan hasil fiskal kuartal keempat mereka pada 15 Desember.

Bloomberg mengindikasikan ekspektasi gelombang besar-besaran PHK di perusahaan-perusahaan AS dari berbagai sektor. Ini dikarenakan adanya kekhawatiran bahwa ekonomi AS akan memasuki resesi selama tahun ini dan tahun 2023.

Kantor pusat perusahaan Adobe sendiri berada di kota San Jose, California. Berdiri sejak 1994 sebelum kemudian selesai direnovasi pada 2021.

(WAN/MIC)