Terima Notifikasi Berita Terkini. 👉 Join Telegram Channel.

Agresi Rusia Terus Berlanjut, Paus Francis Desak Perdamaian di Ukraina

Paus Fransiskus (Foto: Remo Casilli/Pool Photo via AP)

ANDALPOST.COM – Pasukan Rusia terus melancarkan tembakan yang menewaskan tujuh warga sipil, Minggu (9/4/2023).

Sehingga, Paus Francis memberikan pesan Paskah yang menyoroti agresi Rusia terhadap Ukraina.

“Marilah kita bergegas mengatasi konflik dan perpecahan kita, dan membuka hati kita bagi mereka yang paling membutuhkan. Marilah kita bergegas menempuh jalan perdamaian dan persaudaraan,” beber Paus Fransiskus.

Sementara itu, pemimpin World Union of Old Believers di Rusia Leonid Sevastyanov juga turut buka suara. 

“Pekan depan adalah pekan Paskah Katolik, dan kemudian diikuti pekan Paskah Ortodoks. Sang Paus baru saja memberitahu saya untuk menghormati ini. Ia menyarankan semua pertikaian di zona operasi militer di Ukraina agar dihentikan selama dua pekan untuk pekan Paskah Katolik dan Ortodoks,” ujar Leonid Sevastyanov.

Sebelumnya, Sevastyanov juga sempat berbincang dengan Paus Fransiskus.

Genjatan Senjata

Dia meminta gencatan senjata antara Rusia dan Ukraina segera dilakukan, sesuai dengan amanat dari Paus Fransiskus.

“Semua orang mesti berhenti saling menembak satu sama lain dan gencatan senjata akan dideklarasikan,” imbuh Sevastyanov.

Sementara Rusia terus berupaya untuk merebut semua industri timur Ukraina. Dua provinsi lainnya yakni Kharkiv di timur laut dan Zaporizhia di tenggara masih diserang rudal, roket, dan tembakan artileri.

Gubernur Kharkiv Oleh Syniehubov mengatakan dua orang tewas pada hari Minggu dalam penembakan di Kupiansk.

Kupiansk merupakan kota yang dikuasai Rusia sebelum pasukan Ukraina merebut kembali kendali atas hampir seluruh provinsi.

Pada Minggu malam, kota tersebut masih terus diserang dan pasukan Rusia menargetkan daerah pemukiman dengan beberapa peluncur roket.

Di wilayah lain namun masih di provinsi tersebut, seorang pria berusia 30 tahun dirawat di rumah sakit dalam kondisi serius setelah Rusia menembaki kota Chuhuiv.

Selain itu, Seorang pria berusia 50 tahun dan putrinya yang berusia 11 tahun tewas setelah pasukan Rusia menyerang sebuah bangunan perumahan. Pada Minggu pagi di kota Zaporizhzhia, Ukraina tenggara, ibu kota provinsi Zaporizhia.

Gubernur wilayah Zaporizhia Yurii Malashko mengatakan 18 komunitas turut diserang.

Malashko menyebut sebanyak tiga orang meninggal dan lima lainnya mengalami luka-luka.

Zaporizhia adalah rumah bagi pembangkit listrik tenaga nuklir terbesar di Eropa. Tempat tersebut merupakan salah satu dari empat provinsi Ukraina yang dianeksasi secara ilegal oleh Presiden Rusia Vladimir Putin pada bulan September tahun lalu.

Pemindahan Pasukan

Sejak itulah, pasukan Rusia berupaya untuk untuk memindahkan pasukan Ukraina dari daerah tersebut. Terutama provinsi Luhansk dan Donetsk, yang merupakan kawasan industri yang dikenal sebagai Donbas.

Sebuah kota di Donetsk yaitu Bakhmut menjadi tempat yang hingga kini masih diperebutkan.

Bahkan, pertempuran di wilayah tersebut telah terjadi selama 13 bulan.

Analis Barat mengatakan pasukan Rusia baru-baru ini memasuki pusat kota.

Merebut Bakhmut setelah lebih dari delapan bulan akan memberi Kremlin kemenangan yang sangat diinginkan dan jalan untuk maju menuju kota-kota besar yang dikuasai Ukraina.

Juru bicara Kelompok Pasukan Timur Ukraina Kolonel Serhiy Cherevaty menyebut tentara Rusia memindahkan unit elit ke Bakhmut.

Cherevaty mengatakan Grup Wagner, sebuah perusahaan militer swasta Rusia yang para pejuangnya telah mempelopori serangan di Bakhmut, mengalami kerugian besar.

Alhasil mereka perlu memindahkan unit-unit dari tentara reguler, termasuk pasukan terjun payung dan penembak jitu.

Simak selengkapnya di halaman berikutnya.