“Ya, saya berharap untuk segera fit dan akan berada dalam kerangka berpikir yang benar dan secara fisik untuk olimpiade berikutnya di Paris. Karena, memenangkan emas adalah tujuan akhir,” tambah Sindhu dalam suratnya.
Keputusan ini diambil Sindhu karena ia belum pulih dari cedera patah tulang di pergelangan kaki kirinya saat ia berlaga di Commonwealth Games di Agustus lalu. Tapi, cedera ini tidak memberhentikan langkahnya untuk memenangkan tropi emas pada kejuaraan itu.
Perwakilan Indonesia di BWF 2022
Dengan lolosnya Gregoria ini, berarti pemain yang masih berusia 23 tahun itu mengukir sejarah bulutangkis Indonesia untuk sektor tunggal putri.
Pasalnya, selama ini belum pernah ada pemain tunggal putri Indonesia yang mampu lolos ke turnamen penutup musim ini sejak diinisiasi pada 2018.
Saat diruntut ke era sebelumnya yaitu Superseries, Indonesia juga tidak pernah memiliki wakil di tunggal putri pada semua edisi BWF Superseries Finals (2008-2017).
Alhasil, di BWF World Tour Final tahun ini, Indonesia mengirimkan enam wakilnya.
Di antara lain, Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto dan Hendra Setiawan/Mohammad Ahsan di sektor ganda putra, Jonathan Christie dan Anthony Sinisuka Ginting di sektor tunggal putra.
Lalu, terdapat Rinov Rivaldy/Pitha Haning mentari di sektor ganda campuran, dan Gregoria Mariska Tunjung di sektor tunggal putri. (azi/fau)
