ANDALPOST.COM — Pada tahun 1910, komunitas di seluruh Amerika Serikat mulai menetapkan peraturan yang membuat aturan mengenai lingkungan. Tanpa disadari, aturan tersebut meletakkan dasar untuk kekurangan perumahan yang terjadi saat ini.
Pada dasarnya, peraturan zonasi mengikuti premis sederhana. Contohnya adalah hanya pabrik-pabrik yang bisa dibangun di satu bagian kota.
Hanya struktur apartemen yang diizinkan di area lain dari kota. Di bagian lain kota, hanya rumah-rumah keluarga tunggal yang diperbolehkan.
Kebanyakan orang Amerika tidak menyadari pembatasan zonasi satu keluarga. Meskipun mereka penting dalam mimpi pinggiran kota pasca Perang Dunia II memiliki rumah dengan halaman depan dan halaman belakang di blok tanah setengah hektar.
Akibatnya, peraturan zonasi mempertahankan nilai properti jutaan orang Amerika. Menghentikan konstruksi proyek-proyek yang dapat mengubah desa-desa kecil menjadi kota-kota besar.
Lalu kota besar menjadi kota, dan mengalihkan kekuasaan atas bagaimana tanah di komunitas mereka digunakan kepada penduduk setempat dan pemerintah.
Namun, ada banyak penentang atas aturan tersebut. Para penentang berpendapat bahwa peraturan zonasi adalah diskriminatif. Seperti mempertahankan segregasi ras dan kelas dan mencegah banyak orang Amerika dari memiliki properti.
Menurunkan Ketersediaan Perumahan
Menurut para ahli dan aktivis, aturan kuno tersebut juga telah mengurangi ketersediaan perumahan, menumbuhkan harga secara buatan.
Serta menghancurkan tujuan kepemilikan rumah untuk generasi mendatang, dan mencegah keluarga dari bermigrasi ke komunitas dengan sekolah yang lebih baik dan prospek pekerjaan.
Lebih dari satu abad setelah peraturan zonasi satu keluarga pertama diberlakukan, hampir 75% properti di kota-kota Amerika ditunjuk untuk rumah pribadi, atau hanya untuk satu keluarga saja.
Aturan zonasi di pinggiran kota tertentu membuatnya ilegal untuk mengembangkan apartemen di hampir semua zona perumahan.
Simak selengkapnya di halaman berikutnya.