Terima Notifikasi Berita Terkini. 👉 Join Telegram Channel.

Aktivis Taiwan Ditangkap Lantaran Diduga Memisahkan Diri dari China

Yang Chih-yuan, seorang aktivis politik Taiwan, secara resmi ditangkap di China atas tuduhan pemisahan diri. (Foto: Courtesy Solomon203/Wikipedia)

ANDALPOST.COM – Seorang aktivis politik Taiwan ditangkap karena diduga memisahkan diri dari China. 

Namun, dia terlebih dulu ditahan selama delapan bulan di tengah meningkatnya ketegangan di Selat Taiwan.

Yang Chih-yuan (33), seorang juru kampanye demokrasi dan politisi pro-kemerdekaan, ditahan oleh keamanan negara China di Wenzhou di provinsi Zhejiang Agustus lalu.

Hanya selang beberapa jam usai Ketua DPR Amerika Serikat Nancy Pelosi mengakhiri kunjungannya ke Taipei.

Kunjungan Nancy itu menyulut amarah China sehingga membalasnya dengan latihan militer skala besar selama berhari-hari.

China juga menembakkan rudal ke pulau yang memiliki pemerintahan sendiri itu.

Alhasil, kian meningkatkan ketegangan antara kedua negara tersebut.

Sementara itu, nasib yang kala itu justru tidak diketahui selama berbulan-bulan.

Namun, pada Selasa (25/4/2023), Kejaksaan Tinggi Rakyat China mengumumkan di media sosial bahwa jaksa penuntut di Wenzhou telah menyetujui penangkapan Yang atas tuduhan pemisahan diri.

Sebelumnya biro keamanan negara kota menyelesaikan penyelidikannya dan menyerahkan kasus tersebut kepada jaksa penuntut guna ditinjau dan diputuskan.

Meski begitu dalam pernyataan tersebut tidak menyebutkan kapan Yang akan hadir di pengadilan.

Usaha Taiwan

Dewan Urusan Daratan Taiwan mengatakan mereka telah berulang kali menghubungi otoritas daratan tentang penahanan Yang namun belum mendapat tanggapan.

“Pemerintah menegaskan kembali bahwa Yang tidak bersalah. Dan meminta Partai Komunis China untuk membebaskan Yang dan mengizinkannya kembali ke Taiwan sesegera mungkin,” kata dewan itu dalam sebuah pernyataan.

Yang diketahui telah aktif dalam gerakan sosial Taiwan selama lebih dari satu dekade dan pernah memperebutkan kursi di badan legislatif di negara itu.

Pada 2019 lalu, dia menjadi wakil ketua Partai Nasional Taiwan, sebuah partai politik pinggiran yang mengadvokasi kemerdekaan negara tersebut. Namun, partai tersebut sudah bubar.

CCTV penyiar negara China melaporkan pada 3 Agustus 2022, Yang ditahan oleh biro keamanan negara di Wenzhou. Karena terlibat dalam kegiatan separatis yang mendukung kemerdekaan Taiwan dan membahayakan keamanan nasional.

Seperti diketahui, Partai Komunis China yang berkuasa mengklaim Taiwan sebagai wilayahnya sendiri, meskipun berulang kali Taiper menolak pengakuan tersebut.

Di bawah pemimpin Xi Jinping, China kian meningkatkan ancaman yang dirasakan baik dari dalam maupun luar negeri. Menangkap warga negara Beijing dan asing karena membahayakan keamanan nasional.

Warga negara China non-daratan juga telah dipenjara karena kejahatan keamanan nasional. 

Tak hanya Yang, aktivis hak asasi manusia (HAM) Taiwan Lee Ming-che pun dijatuhi hukuman lima tahun penjara pada 2017 karena menumbangkan kekuasaan negara China.

Tetapi, Lee akhirnya dibebaskan pada tahun lalu usai menjalani hukuman penuh.

Pemborgolan

CCTV mengatakan Yang telah lama menganjurkan gagasan kemerdaan Taiwan dan mendirikan Partai Nasional Taiwan untuk mendorong kemerdekaan bagi Taipei.

Penyiar menayangkan rekaman yang menunjukkan seorang pria yang diborgol dan diduga sebagai Yang.

Simak selengkapnya di halaman berikutnya.