Terima Notifikasi Berita Terkini. 👉 Join Telegram Channel.

Alat Reduksi Limbah Porang Dirancang Tim Mahasiswa Universitas Brawijaya 

Amorpho Coagulation Tech, Reduksi polutan berbahan baku limbah porang | sumber Antara

ANDALPOST.COM – Baru-baru ini perancangan alat untuk mereduksi kalsium oksalat dari limbah industri pengolahan porang dilakukan. Alat ini diciptakan oleh empat mahasiswa lintas jurusan di Universitas Brawijaya (UB), yang kemudian alat itu diberi nama Amorpho Coagulation Tech.

Adapun nama-nama tim mahasiswa inovatif tersebut ialah Lia Anggraeni (FTP), Azra Syaura Azzafira (FTP), Ikhlas Muhammad Sabilly (FT), dan Ahmad Shobri Ardiana (FT). Pelaksanaan perancangan alat tersebut diawasi dan dibimbing oleh seorang dosen, Joko Prasetyo.

Amorpho Coagulation Tech

Tim mahasiswa Universitas Brawijaya perancang Alat Reduksi Limbah Porang | sumber Kompasiana

Shobri, salah satu anggota tim, menyampaikan bahwa Amorpho Coagulation Tech merupakan alat reduksi kalsium oksalat dengan metode ekstraksi-elektrokoagulasi.

“Data hasil pengujian alat menunjukkan bahwa Amorpho Coagulation Tech dirancang dengan tiga tahap pemurnian, yaitu chamber filtrasi, chamber elektrokoagulasi-ekstraksi, dan sensor terintegrasi Internet of Things (IoT) secara real time yang mampu mereduksi kalsium oksalat hingga 82,75 persen,” ujar Shobri, pada Kamis (5/10/2023).

Diketahui, elektrokoagulasi merupakan suatu kegiatan memanfaatkan energi listrik dengan melakukan pengumpulan dan pengendapan partikel-partikel logam di dalam air. 

Elektrode digunakan sebagai alat pengalir energi listrik di dalam air yang ditampung dalam wadah berbentuk akuarium.

Saat akan melakukan elektrokoagulasi, prinsip yang digunakan ialah berdasarkan proses sel elektrolisis yang dapat mengubah energi listrik yang akan menghasilkan reaksi elektrode. 

Kemudian, pada sel elektrolisis terdapat sepasang elektroda yaitu anoda dan katoda.

Lebih lanjut, elektrolisis melakukan prosesnya dengan mereduksi kalsium oksalat pada air. Lalu, air masuk ke chamber, selanjutnya melalui proses ozonisasi yang bertujuan sterilisasi air. 

Kemudian, dilakukan terlebih dahulu kegiatan monitoring kualitas air dengan menggunakan sensor ph, tds, dan tss. Ini dilakukan sebelum air keluar dari Chamber.

Tujuannya, agar standar pada air yang telah memenuhi standar supaya dapat dibuang.

“Dilihat dari hasil pengujiannya, diharapkan Amorpho Coagulation Tech dapat membantu tercapainya SDG’s Nomor 12, yakni konsumsi dan produksi yang bertanggung jawab, serta dapat membantu pemerintah dalam memelihara lingkungan untuk jangka panjang,” kata Shobri, koordinator mekanik di tim mahasiswa UB.

Simak selengkapnya di halaman berikutnya.