Lebih jauh lagi, buku ini menyoroti pentingnya memiliki rekaman master. Swift memulai perjalanan merekam ulang karya-karya sebelumnya setelah kehilangan kendali atas rekaman aslinya.
Hal itu memungkinkan ia untuk mendapatkan kembali otoritas atas musiknya dan menuai keuntungan finansial atas kreasi artistiknya.
Beberapa waktu terakhir, Taylor Swift memang sedang gencar melakukan rekaman ulang terhadap lagu-lagunya.
Untuk album “1989” ini Taylor Swift mengaku terinspirasi oleh keinginannya untuk mendapatkan kembali kendali atas musiknya.
Setelah enam album pertamanya terjual di luar keinginannya empat tahun lalu, Swift memutuskan untuk mendapatkan kembali masternya dengan merekam ulang albumnya.
Swift telah meluncurkan rilis ulang dari karya sebelumnya setelah ia kehilangan kendali atas rekaman master dari enam album pertamanya ketika dia meninggalkan Big Machine.
Rekaman ulang memungkinkan dia mendapatkan kembali kendali atas musiknya dan mendapatkan keuntungan finansial dari karyanya sendiri.
Selain kepemilikan, rekaman ulang “1989” juga menandai kembalinya ingatan tentang mengapa dan bagaimana Swift memantapkan dirinya di dunia pop hampir satu dekade lalu.
Album ini mengubah kariernya dan mengukuhkan posisinya tidak hanya sebagai artis yang berumur panjang, tetapi juga sebagai bintang yang menciptakan musik dengan caranya sendiri.
Saat mempublikasikan rilisan album barunya ini, Taylor Swift bahkan tidak segan mengucapkan bahwa album 1989 (Taylor’s Version) merupakan album rekaman ulang favoritnya.
“Rekaman ulang paling FAVORIT saya yang pernah saya lakukan,” ungkap Taylor di unggahan Instagramnya. (paa/ads)