Meskipun dari beberapa negara Amerika Latin lainnya seperti Brasil, Peru, dan El Salvador, masih diberlakukannya pembatasan. Bahkan masih diberlakukannya larangan atas penjualan ataupun tindakan aborsi.
Dalam sebuah laporan, wanita Argentina bernama Lourdes yang baru berusia 24 tahun. Dirinya menceritakan pengalamannya melakukan aborsi atas resep yang diberikan oleh dokter di Argentina.
Ia mengatakan bahwa hal tersebut terjadi pada bulan Maret. Pada saat itu, Lourdes menjadi salah satu wanita pertama yang menggunakan pil aborsi jenis mifepristone di Argentina. Hal itu ia lakukan setelah dilegalkan oleh pihak pemerintahan beberapa minggu sebelum kejadiannya.
“Mungkin beberapa tahun yang lalu, saya tidak dapat memutuskan tentang tubuh saya. Hidup saya dan masa depan saya, dan memutuskan apakah saya menginginkan ini atau tidak,” jelas Lourdes kepada awak media. (ben/zaa)