ANDALPOST.COM – Baru-baru ini, China mengumumkan akan memberlakukan pembatasan ekspor pada dua elemen langka. Dua bahan tersebut ialah bahan baku untuk manufaktur semikonduktor.
Kebijakan China ini diperkirakan sebagai balasan terhadap Amerika Serikat dan Eropa yang mengeluarkan aturan pembatasan ekspor chip ke China. Galium dan germanium adalah dua bahan yang menjadi perhatian China.
Kurang dari satu bulan ke depan aturan ini sudah akan berlaku.
“Galium dan germanium akan tunduk pada kontrol ekspor mulai 1 Agustus “untuk melindungi keamanan dan kepentingan nasional,” kata Kementerian Perdagangan China dalam sebuah pernyataan Senin (5/7/2023).
Galium dan germanium digunakan dalam berbagai produk, termasuk chip komputer dan panel surya. Keduanya masuk dalam daftar bahan mentah kritis Uni Eropa, yang dianggap “penting bagi ekonomi Eropa”.
Aturan ini akan berlaku untuk delapan produk terkait galium: galium antimonida, galium arsenida, logam galium, galium nitrida, galium oksida, galium fosfida, galium selenida, dan indium galium arsenida. Dan juga enam produk germanium: germanium dioksida, substrat pertumbuhan germanium epitaxial, ingot germanium, logam germanium, germanium tetraklorida dan seng germanium phosphide.
Sebelumnya, Amerika Serikat dan Belanda sama-sama memberikan pukulan kepada perusahaan pembuat Chip China musim panas. Amerika dan Belanda membatasi penjualan peralatan pembuat chip, sebagai bagian dari upaya untuk mencegah teknologi mereka digunakan untuk memperkuat militer China.
Apa itu Galium dan Germanium?
Germanium dan gallium adalah logam yang tidak ditemukan secara alami. Mereka malah terbentuk, biasanya sebagai produk sampingan dari kilang logam lain.
Germanium, logam putih keperakan, terbentuk sebagai produk sampingan dari produksi seng. Sementara itu, sesama logam lunak berwarna keperakan, Gallium, adalah produk sampingan dari pengolahan bijih bauksit dan seng.
Germanium memiliki beberapa kegunaan, termasuk dalam produk surya dan serat optik. Logam ini transparan terhadap radiasi infra merah dan dapat digunakan dalam aplikasi militer, seperti kacamata penglihatan malam.
Panel surya yang mengandung germanium memiliki aplikasi di luar angkasa.
Gallium digunakan untuk pembuatan senyawa kimia gallium arsenide, yang dapat membuat chip frekuensi radio untuk ponsel dan komunikasi satelit, misalnya. Senyawa itu juga merupakan bahan kunci dalam semikonduktor.
Untuk saat ini sebenarnya banyak negara yang mampu memproduksi logam ini. Belgia, Kanada, Jerman, Jepang, dan Ukraina dapat memproduksi germanium. Sementara Jepang, Korea Selatan, Ukraina, Rusia dan Jerman memproduksi galium.
Simak selengkapnya di halaman berikutnya.