Terima Notifikasi Berita Terkini. 👉 Join Telegram Channel.

Amsterdam Lakukan Kampanye untuk Tolak Turis Asal Inggris

Kampanye yang dilakukan oleh warga Amsterdam (Twitter/@LankaOnline)

ANDALPOST.COM – Amsterdam, ibu kota Belanda telah melakukan kampanye untuk tolak turis asal Inggris, Rabu (29/3/2023). Pasalnya orang Inggris dianggap oleh pemerintah Belanda sebagai salah satu pelanggar utama.

Hal ini dimaksudkan untuk perilaku anti sosial dengan kelompok mabuk dan orang yang tidak mematuhi tata tertib yang menyebabkan malapetaka.

Oleh karena itu pihak pemerintah Belanda melakukan kampanye bernama “stay away”. Kampanye tersebut diharapkan nantinya dapat mengendalikan perilaku turis yang ingin melakukan hal tidak terpuji seperti seks, narkoba, dan minuman keras di negaranya. 

Tujuan Kampanye

Awal mula dari keputusan kampanye ini ditujukan bagi wisatawan pengacau yang ingin mengunjungi kota tersebut untuk ‘menjadi liar’, dengan semua konsekuensi selanjutnya. Kampanye tersebut juga sangat didukung oleh dewan kota Belanda dan juga menargetkan pria berusia 18 hingga 35 tahun asal Inggris.

“Kampanye itu akan diperluas menjadi potensial pengunjung yang menyebabkan gangguan dari Belanda dan negara-negara Uni Eropa lainnya di tahun mendatang,” kata dewan kota.

Dalam kampanye yang dilakukan oleh warga setempat, mereka memutuskan untuk mengekspos di iklan peringatan. Hal ini ditujukan untuk orang-orang yang mencari istilah seperti ‘pesta bujang Amsterdam’ atau ‘pub crawl Amsterdam’.

Dalam Iklan tersebut juga akan menampilkan risiko dan konsekuensi dari perilaku turis yang melakukan anti-sosial dan penyalahgunaan narkoba serta alkohol yang berlebihan. Denda, penangkapan, catatan criminal merupakan resiko yang harus diterima.

Sebagai infotmasi Amsterdam baru-baru ini mengumumkan larangan merokok ganja ketika di Lampu Merah. Ditambah dengan pembatasan lebih lanjut pada konsumsi alkohol dan penutupan sebelumnya untuk kafe, bar, dan klub seks. 

Inisiatif tersebut juga merupakan bagian dari upaya untuk membersihkan reputasi buruk dari kota  Amsterdam sebagai ibu kota partai paling liberal di Eropa. 

“Pengunjung akan tetap diterima, tetapi tidak jika mereka masih berperilaku buruk dan menimbulkan gangguan untuk warga Amsterdam,” kata Sofyan Mbarki, wakil walikota Amsterdam yang bertanggung jawab atas pariwisata di kota tersebut.

Simak selengkapnya di halaman berikutnya.