Langkah Mengatasi Kelangkaan Pupuk
Oleh karena itu, perlu langkah-langkah taktis untuk mengatasi hal tersebut. Salah satunya ialah dengan mengolah limbah makanan menjadi sesuatu yang bermanfaat untuk tanaman.
“Nah ini saya berpikir simple, kita juga dengan persoalan pupuk saat ini, pupuk langka, pupuk langka itu terus. Ketika pulang ke dapil juga semua anggota akan diserang dengan pertanyaan itu. Kenapa kita tidak mencoba gitu mengajak kawan-kawan muda yang punya potensi mengolah food loss dan food waste ini dijadikan pupuk organik? ini kan punya potensi besar, sudah berapa kita bisa membantu meminimalisir persoalan pupuk,” tutur Yessy, pada Rabu (30/8/2023).
Meski Yessy sangat yakin bahwa pemikirannya menjawab dua permasalahan di negeri ini, ia juga tak menampik bahwa sumber daya manusia di Indonesia belum dapat memenuhi kebutuhan tersebut. Hal ini dikarenakan di Indonesia, usia produktif yang berada di lahan-lahan pertanian jumlahnya sangat kecil.
Banyak masyarakat yang bergelar Sarjana Pertanian tidak berprofesi sesuai gelar akademiknya. Namun, malah bekerja di perbankan dan perusahaan-perusahaan besar. Mereka memilih untuk bekerja tidak sesuai kualifikasi pendidikannya.
Jika menurut data yang dijabarkan oleh rilis DPR RI, saat ini petani di Indonesia rata-rata berusia di atas 50 tahun dan ketertarikan anak muda yang bekerja di sektor pertanian hanya 4 persen. Sementara melihat kondisi saat ini, petani diperlukan dan dipacu untuk menghasilkan produktivitas dengan mutu dan kualitas baik untuk menjamin ketahanan pangan. (paa/ads)