Ditangkap Pakai Helikopter
Disisi lain, perusahaan keamanan maritim Ambrey mengatakan, kapal itu dinaikkan dengan helikopter.
“Kapal itu tidak menunjukkan tanda-tanda melakukan manuver mengelak sebelum insiden itu terjadi,” beber Ambrey.
Munro Anderson, dengan perusahaan keamanan maritim Dryad mengatakan, secara terpisah bahwa Iran biasanya memanfaatkan atau memberi sinyal.
“Hipotesis yang bekerja saat ini adalah bahwa itu bisa menjadi penahanan sewenang-wenang atas sebuah kapal oleh Iran sebagai tanggapan terhadap AS yang berlayar dengan kapal tak berawak pertamanya melalui wilayah tersebut minggu lalu sekaligus sebagai unjuk kekuatan.”
“Atau, bisa jadi sebagai tanggapan atas sanksi pada tanggal 24 April oleh AS terhadap personel di Iran yang terkait dengan IRGC (Pengawal Revolusi elit),” ungkap Anderson.
Diketahui, sejak 2019 telah terjadi serangkaian serangan terhadap pengiriman di perairan Teluk yang strategis pada saat ketegangan AS dan Iran meningkat.
Pada bulan November 2022, Iran melepaskan dua kapal tanker berbendera Yunani yang disita di Teluk .
Kapal tanker itu disita pada bulan Mei tahun lalu sebagai tanggapan atas penyitaan minyak oleh sebuah kapal tanker berbendera Iran di lepas pantai Yunani.
Sementara pembicaraan tidak langsung antara Teheran dan Washington untuk menghidupkan kembali pakta nuklir Iran tahun 2015 dengan kekuatan dunia, telah terhenti sejak September lalu.
Lantaran berbagai masalah, termasuk tindakan keras Republik Islam terhadap protes populer, penjualan drone Teheran ke Rusia dan percepatan program nuklirnya.
Lantas, Angkatan Laut AS, yang Armada Kelimanya berbasis di negara kepulauan Teluk Bahrain, meminta Angkatan Laut Korps Pengawal Revolusi Islam (IRGCN) Iran untuk segera melepaskan kapal tanker tersebut. (spm/ads)