ANDALPOST.COM — Calon Presiden (Capres) Nomor Urut 1, Anies Baswedan menyinggung soal Tragedi Kanjuruhan dan tol Malang KM 50 saat sesi bertanya pada Capres Nomor Urut 3, Ganjar Pranowo. Dalam debat perdana Pilpres 2024 yang digelar Komisi Pemilihan Umum (KPU) di Jakarta pada Selasa (12/12/2023).
Tragedi Kanjuruhan merupakan peristiwa bentrokan pada awal Oktober 2022 silam. Dalam peristiwa tersebut, 135 orang tewas dan puluhan lainnya luka-luka.
Anies menilai penyelesaian kasus Tragedi Kanjuruhan belum adil. Ia pun menanyakan pandangan Ganjar soal hal tersebut.
“Ada dua peristiwa yang menarik perhatian dan perlu dibahas: kanjuruhan dan KM 50, sudah dijalankan proses hukum, tapi rasa keadilan belum. Masih banyak pertanyaan bahkan keluarga korban masih mempertanyakan. Saya posisinya, ini harus dituntaskan dan bisa menghadirkan rasa keadilan, bukan hanya legal. Saya tanya posisi Pak Ganjar terhadap kejadian ini,” tanya Anies ke Ganjar.
“Kanjuruhan, kita bisa melindungi korban dan membereskan keadilan termasuk KM 50, kalau berhasil, kita naik satu tahap. Musti berani untuk tidak menyadari masalah ini, kita harus berani tegas. ciptakan UU KKR agar masalah HAM dapat selesai,” urai Ganjar.
Ganjar juga menyampaikan bahwa kasus Tragedi Kanjuruhan harus diselesaikan secara adil dan transparan. Ia pun menegaskan bahwa jika terpilih menjadi presiden, ia akan memastikan bahwa kasus ini diselesaikan secara tuntas.
“Saya akan memastikan bahwa kasus ini diselesaikan secara adil dan transparan. Saya akan memberikan keadilan bagi para korban dan keluarga korban,” kata Ganjar.
Jawaban Ganjar Kurang Komprehensif bagi Anies
Jawaban Ganjar mendapat tanggapan dari Anies. Anies menilai jawaban Ganjar kurang komprehensif.
Ia pun mempertanyakan komitmen Ganjar untuk menyelesaikan kasus Tragedi Kanjuruhan.
“Jawaban Pak Ganjar kurang komprehensif. Pak Ganjar hanya menyampaikan bahwa kasus ini akan diselesaikan secara adil dan transparan. Tapi, Pak Ganjar tidak menjelaskan bagaimana cara menyelesaikannya,” kata Anies.
Anies tak puas dengan jawaban Ganjar karena dinilai tidak komprehensif.
Menurut Anies, ada empat hal yang perlu dikerjakan, yakni memastikan proses hukum menghasilkan keadilan, mengungkap fakta sejelas-jelasnya, harus ada kompensasi kepada korban, dan negara harus menjamin bahwa ini tidak berulang.
Capres nomor urut tiga kemudian kembali menjawab dengan menegaskan dirinya tidak akan bersikap abu-abu dalam menyelesaikan kasus hukum.
“Soal kompresi atau tidak komprehensif, itu subjektif. Saya kira dari empat itu sudah terjadi, saya orang yang tidak pernah abu-abu. Hitam-putih, sat-set. Kami bukan orang yang menunda, menggantung pekerjaan untuk menjadi komoditas,” imbuhnya.
Simak selengkapnya di halaman berikutnya.