ANDALPOST.COM — Perdana Menteri (PM) Malaysia, Anwar Ibrahim mengatakan solidaritas menjadi kunci penting bagi Asia untuk bangkit setelah bertahun-tahun mengalami masa sulit akibat pandemi COVID-19, Kamis (30/3).
Anwar mengungkapkan hal tersebut saat menyampaikan pidato di Boao Forum for Asia (BFA).
Dalam sesi pidatonya, Anwar juga menambahkan, bahwa Asia harus bekerja sama dengan erat dan andal guna menunjukkan solidaritas satu sama lain.
Termasuk berjuang untuk mengurangi ketidaksetaraan, memajukan keadilan sosial serta meningkatkan standar hidup untuk semua.
“Menerjemahkan cita-cita luhur ke dalam realitas praktis, solidaritas dan kerja sama paling baik dicontohkan dalam realisasi Belt and Road Initiative (BRI).”
“Dengan pandemi, kita harus berusaha mendapatkan kembali momentumnya,” beber Anwar.
Diketahui, BRI merupakan terobosan yang diluncurkan China pada tahun 2013 silam.
Program tersebut bertujuan untuk membangun hubungan komersial dan infrastruktur antara Asia, Eropa, dan Afrika.
Pada 2021 lalu, media Malaysia melaporkan PM yang kala itu menjabat, Ismail Sabri Yaakob, mengatakan negara itu akan terus mendukung inisiatif tersebut.
Sementara itu, forum BFA yang dihadiri Anwar itu diklaim sebagai forum ekonomi dunia versi Asia.
Tak heran, jika para pemimpin bisnis dan dunia, termasuk PM Singapura Lee Hsien Loong juga hadir dalam forum tersebut.
Forum BFA
Diresmikan tahun 2001 silam, forum BFA yang digelar selama empat hari tersebut bertujuan untuk mempromosikan pembangunan bersama melalui integrasi ekonomi regional.
Sebuah kota bernama Boao yang terletak di provinsi Hainan di Cina, adalah tempat permanen untuk konferensi tahunan tersebut.
Pada tahun ini, BFA mengangkat tema “Dunia yang Tidak Pasti: Solidaritas dan Kerjasama untuk Pembangunan dan Tantangan”.
Simak selengkapnya di halaman berikutnya.