Terima Notifikasi Berita Terkini. 👉 Join Telegram Channel.

Arm, Raksasa Chip dari Inggris Berambisi Nilai Pasar Melonjak

Arm Holding dan juga perusahaan investasi asal Jepang, SoftBank (The Andal Post/Nabila Safwa Ashari)

ANDALPOST.COM — Industri chip akhir-akhir ini memang menjadi bahan pembicaraan. Persaingan di industri chip ini dari waktu ke waktu memang semakin ketat. Ditambah lagi pembatasan bahan baku dari China mengakibatkan makin panasnya industri tersebut. 

Arm selaku perusahaan chip yang berbasis di Inggris mempunyai ambisi besar untuk memiliki nilai pasar lebih dari $50 miliar dalam penjualan saham pertamanya kepada publik sejak 2016. Sejak awal dibangun perusahaan tersebut, mereka memang telah mencanangkan untuk masuk ke listing Amerika Serikat. 

Perusahaan yang merancang chip untuk perangkat termasuk ponsel pintar dan konsol game tersebut berupaya untuk mengumpulkan dana hampir $5 miliar untuk terjun ke pasar Amerika Serikat. Nominal yang cukup besar tersebut juga diharapkan sebagai salah satu penawaran terbesar yang terjadi di tahun ini. 

Baik pemerintah Inggris juga mendorong kuat usaha Arm untuk memperluas pasarnya. Baru-baru ini, Pemerintah Inggris melakukan lobi besar-besaran dari pemerintah Inggris untuk mendaftarkan sahamnya di London.

Intervensi Pemerintah Inggris

Salah satu kantor milik Arm yang terletak di Cambridge Sumber: The Guardian

Perdana Menteri Rishi Sunak secara pribadi telah melakukan intervensi dalam pembicaraan. Khususnya sebelum keputusan untuk melanjutkan pencatatan saham di Nasdaq diumumkan awal tahun ini. 

Apalagi didukung oleh pernyataan dari Kepala eksekutif Rene Haas mengatakan perusahaannya akan mempertahankan kekayaan intelektual, kantor pusat, dan operasinya di Inggris. 

Hal tersebut dilakukan oleh pihak Arm sebagai langkah tegas sekaligus meyakinkan untuk para pejabat Inggris bahwa perusahaan Chip tersebut tidak akan meninggalkan Inggris. 

Sebagai bintang industri teknologi Inggris, Arm Holdings memperkirakan bahwa 70% populasi dunia menggunakan produk yang mengandalkan chipnya. Termasuk hampir seluruh ponsel pintar yang beredar di seluruh dunia.

Sebenarnya, kepemilikan perusahaan tersebut dimiliki oleh raksasa investasi Jepang Softbank, yang mengambil alih perusahaan tersebut pada tahun 2016. Hal itu tertuang dalam kesepakatan yang memberi nilai perusahaan sebesar $32 miliar.

Sebelum diakuisisi oleh perusahaan Jepang, perusahaan ini terdaftar di London dan New York selama 18 tahun lamanya. Sementara diketahui Softbank akan terus memiliki 90% saham perusahaan setelah penjualan saham.

Simak selengkapnya di halaman berikutnya.