Sementara itu, Rusia telah menandatangani dan juga meratifikasinya.
“Secara teoritis, kami dapat mencabut ratifikasi tersebut,” ujarnya.
“Terserah anggota Duma,” beber Putin.
Putin juga mengatakan meskipun beberapa orang telah membahas perlunya Rusia melakukan uji coba nuklir, ia belum memberikan pendapat mengenai hal tersebut.
“Saya belum siap mengatakan apakah kami perlu melakukan tes atau tidak,” ujarnya.
“Mencabut ratifikasi Rusia terhadap larangan tersebut akan membawa situasi ke persamaan dengan AS,” kata juru bicara Kremlin Dmitry Peskov.
Bahkan, Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres mendesak semua negara pemilik senjata nuklir untuk secara terbuka menegaskan kembali moratorium uji coba nuklir mereka dan komitmen terhadap CTBT.
Robert Floyd, Direktur Eksekutif CTBTO, yang memantau kepatuhan terhadap fakta tersebut pun turut memberikan tanggapan.
“Akan sangat memprihatinkan dan sangat disayangkan jika ada Negara Penandatangan yang mempertimbangkan kembali ratifikasi CTBT,” beber Floyd.
“Federasi Rusia secara konsisten menegaskan kembali dukungannya yang kuat terhadap CTBT sejak awal berdirinya, membantu merundingkan Perjanjian tersebut dalam Konferensi Perlucutan Senjata, menandatangani hari pembukaan penandatanganannya pada tanggal 24 September 1996, dan meratifikasinya pada bulan Juni 2000.”
“CTBT telah menetapkan norma kuat yang menentang uji coba nuklir dan memberikan kontribusi yang sangat berharga bagi perdamaian dan keamanan internasional, demi kebaikan umat manusia. Hal yang lebih penting dari sebelumnya adalah kami memperkuat kontribusi tersebut,” jelas dia. (spm/ads)