Palestina memanggil International Court of Justice (ICJ) untuk mengambil tindakan atas kekerasan dan pembunuhan yang dilakukan oleh Israel.
Akibat dari pernyataan yang dikeluarkan pihak Kementerian Luar Negeri Palestina tersebut dan panggilannya terhadap Pengadilan Internasional, ketegangan di antara kedua negara mulai tumbuh kembali.
Ketegangan itu diketahui semakin memanas ketika Israel tidak menghiraukan pernyataan dari Palestina. Sebaliknya, Israel justru melakukan peningkatan kependudukannya di seluruh wilayah West Bank.
Peningkatan Kependudukan di West Bank
Tidak hanya menduduki seluruh wilayah West Bank, Israel juga sering melancarkan serangan terhadap kota-kota lain di Palestina.
Militer Israel juga tega melakukan kekerasan terhadap wanita, anak-anak, dan orang tua saat melakukan peningkatan kependudukannya di West Bank.
Namun, setelah sekian banyaknya korban jiwa dan hilangnya rumah-rumah warga sipil Palestina akibat dari peningkatan kependudukannya, militer Israel justru malah memperlihatkan rasa penyesalannya.
Pihak militer Israel mengatakan bahwa mereka menyesal atas tindakan ‘non-kombatan’ yang telah merugikan. Militer maupun pemerintah Israel juga mengakui insiden tersebut tidak pantas dilakukan dan akan segera diselidiki lebih lanjut serta secara mendalam.
Melalui dari pernyataan pihak militer dan pemerintah Israel, mereka menyatakan akan melakukan penyelidikan lebih lanjut dan secara mendalam.
Pihak PA Palestina yang melihat hal tersebut, langsung memberikan respon dengan menyatakan bahwa investigasi yang akan dilakukan oleh militer dan pemerintah ini merupakan hal yang tidak relevan.
Investigasi yang dilakukan diduga hanya sekadar untuk membersihkan nama baik Israel dan kembali menyebarkan kebohongan untuk melindungi jajaran politik dan militer di negara pendudukan, ucap pihak PA Palestina.
Kantor Pertahanan Palestina untuk Anak Internasional pun menanggapi insiden yang terjadi pada Mohammed Al-Tamimi. Insiden tersebut diketahui merupakan salah satu dari 27 anak Palestina di bawah umur yang tewas.
Hal itu merupakan akibat dari aktivitas militer Israel yang bermukim di West Bank dan Gaza yang telah diduduki sejak Januari. (zaa/rge)