“Kondisi cuaca Arktik, termasuk angin dingin, salju, dan siang hari yang terbatas merupakan faktor dalam operasi ini. Dan personel akan menyesuaikan operasi pemulihan untuk menjaga keselamatan.”
“Kegiatan pemulihan sedang terjadi di lautan es,” ungkap sebuah pernyataan.
Saat ini kami tidak memiliki perincian lebih lanjut tentang objek tersebut, termasuk kemampuan, tujuan, atau asalnya,” terangnya.
Penembakan objek tak dikenal tersebut terjadi dalam kurun waktu seminggu usai militer AS menjatuhkan balon mata-mata China di lepas pantai Carolina Selatan.
Kendati, pejabat China meminta maaf atas balon tersebut. Ia mengatakan bahwa itu adalah pesawat sipil yang dimaksudkan untuk penelitian cuaca tapi pejabat AS meyakini balon itu merupakan mata-mata.
Pihak AS mengklaim balon itu adalah bagian dari armada yang telah digunakan untuk mengumpulkan data intelijen di lebih dari 40 negara di lima benua.
Mereka meyakini balon masuk ke wilayah udara AS setidaknya tiga kali selama masa kepresidenan Donald Trump. Lalu sejauh ini dua kali selama masa kepresidenan Biden. (spm/fau)