Mengingat sebelumnya Rocky mengaku mendapatkan makian terhadap ucapannya terhadap Presiden Jokowi itu. Rocky Gerung mengaku juga sempat dituduh antek asing.
“WA grup saja dimaki-maki, kalau itu biasa, saya anggap biasa, kadang kala itu akun abal-abal, ‘udah liat Rock, gua gorok lu’ sampai seperti itu, gimana coba? Padahal saya sendirian, saya nggak punya partai politik, dituduh antek asing segala macam, asing dari mana?” kata dia.
Kronologi
Sebelumnya diberitakan, Rocky Gerung diduga menghina Jokowi menggunakan kata-kata kasar ketika berorasi dalam acara persiapan aksi akbar. Video orasi tersebut diunggah di kanal YouTube Refly Harun. Akibatnya, Rocky dilaporkan ke polisi.
Bareskrim Polri mencatat ada 13 laporan polisi dan dua pengaduan yang dibuat sejumlah pihak terhadap Rocky Gerung. Saat ini, laporan tersebut mulai diselidiki.
“Jadi segala hal kemudian disodorkan di situ, dan peristiwa ini tensi politiknya atau political tone-nya makin lama makin terlihat,” jelas Rocky.
“Saya terima kemarahan itu, saya minta maaf karena saya buat kalian itu marah. Tetapi, sebagai orang yang bertahun-tahun berupaya menghidupkan demokrasi saya mesti terangkan, jadi mohon dimengerti,” tambah Rocky.
Rocky pun mengungkapkan rasa terima kasihnya untuk yang memahami situasi yang ia hadapi saat ini.
“Bagi mereka yang sudah mengerti terima kasih, bagi mereka yang mungkin satu waktu akan paham ‘oh itu ya beda antara pejabat publik dan pribadi dan individu’,” katanya.
Kasus ini menjadi hal yang justru miris, bagi demokrasi Indonesia, Mengingat setiap kritik yang dilontarkan oleh para akademisi justru berbuah pada ancaman pidana hukum dari polisi.
Jika hal ini terus berlanjut akan menodai asas demokrasi Indonesia dan menciptakan oligarki. (pam/ads)