ANDALPOST.COM – Menjelang perayaan Lebaran 2023, banyak masyarakat yang melakukan persiapan secara matang. Hal tersebut dilakukan untuk mudik ke kampung halaman agar nyaman saat berada dalam perjalanan. Beberapa orang yang mudik memilih untuk pergi menggunakan kendaraan pribadi, seperti mobil.
Untuk mengantisipasi perjalanan mudik yang jauh bersama rombongan keluarga, persiapan istirahat yang nyaman saat mengantri ketika macet mudik berjam-jam pun pasti dilakukan. Seperti membawa bantal leher, guling, selimut, obat-obatan, dan lain sebagainya.
Namun, beberapa hal perlu diperhatikan karena ternyata tidur di mobil yang menggunakan AC tidak baik bagi kesehatan.
Menurut laporan dari situs MalayMail, tidur di mobil menggunakan AC menyala, baik dalam kondisi jendela mobil terbuka maupun tertutup, dapat berbahaya. Hal ini karena berisiko mengalami keracunan gas karbon monoksida (CO).
Ketika mesin sedang bekerja, gas karbon monoksida menumpuk di kabin mobil. Gas tersebut dilepaskan secara terus-menerus setiap kali terjadi proses pembakaran BBM yang digunakan untuk menyalakan mobil.
Bahkan, ketika kaca mobil sudah diturunkan untuk memperbaiki sirkulasi udara, sisa-sisa gas karbon monoksida yang terperangkap di kabin kendaraan tetap ada.
Perlu diingat, karakteristik gas karbon monoksida cenderung tidak berwarna dan tidak berbau, sehingga sulit dikenali. Di samping itu, gas ini dapat menggantikan oksigen di dalam darah ketika mengikat sel darah, merampas oksigen jantung, otak, dan organ vital lainnya.
Akibatnya, orang yang tidur di mobil dengan AC menyala akan rentan mengalami keracunan gas karbon monoksida.
Kasus Kematian Akibat Tertidur di Mobil ber AC yang Pernah Terjadi
Dikutip dari MalayMail, sebuah peristiwa tragis terjadi di Sama Gagah, Butterworth, Malaysia pada 2020 silam. Kejadian ini melibatkan tiga orang mahasiswi Malaysia yang ditemukan tewas di dalam mobilnya.
Mereka tertidur tanpa mematikan mesin sehingga keracunan karbon monoksida saat tengah beristirahat di sebuah kantong parkir, yang berlokasi di stasiun pengisian bahan bakar umum.
Pihak kepolisian Malaysia mengatakan dari hasil otopsi telah dipastikan ketiga korban tewas karena menghirup terlalu banyak karbon monoksida (CO). Adapun kondisi satu korban lainnya dikabarkan dalam kondisi kritis.
Diketahui keempat korban merupakan sahabat dekat. Dua di antaranya adalah saudara kembar mengemudikan kendaraan masuk ke lokasi parkir. Mereka tertidur sambil menyalakan AC dan mesin mobil, tanpa menyadari bahaya maut yang mengintai.
“Hasil rekaman CCTV memperlihatkan mobil Honda Odyssey yang dikemudikan si kembar berhenti dan lantas parkir di pom bensin pukul 20.30 malam.” kata Kepala Polisian setempat, Shafee Abd Samad, dikutip pada Kamis (20/4/2023).
“Saat itu para korban ditransfer dari Rumah Sakit Seberang Jaya, Penang, ke Rumah Sakit Tuanku Mizan, pada hari kejadian. MAF (Malaysian Armed Forces) berharap seluruh warga Malaysia mendoakan yang terbaik untuk para korban. Dan juga keluarganya diberi kekuatan dalam menghadapi situasi menyulitkan ini,” tulis pernyataan resmi Malaysian Armed Forces.
Gejala Keracunan Gas Karbon Monoksida yang Berasal dari AC
Berikut beberapa gejala keracunan gas karbon monoksida yang umumnya dirasakan. Di antaranya ialah seperti sakit kepala, mual, pusing, muntah, nyeri dada, sesak napas, kebingungan, kejang.
Lebih lanjut, jika konsentrasi gas karbon monoksida di kabin mobil terlalu tinggi, seseorang bisa pingsan atau hilang kesadaran. Bahkan, meninggal dunia dalam rentang waktu dua jam.
Tips Aman Tidur di Mobil saat Perjalanan Jauh
Tertidur di mobil sebetulnya boleh saja, asalkan mesin dimatikan. Usahakan mobil tidak kedap udara agar oksigen dapat masuk ke dalam kendaraan. Tujuannya, untuk memungkinkan pernapasan yang nyaman, bahkan saat jendela dan pintu tertutup.
Simak selengkapnya di halaman berikutnya.