Selain itu, mereka juga menyumbangkan uang ke klinik setempat di mana tiga orang meninggal di hari yang sama. Masing-masing memberikan sekira USD1.100 kepada 200 keluarga yang terkena dampak.
Namun, menurut pengakuan beberapa warga setempat Ngwabidje tidak mengikuti penguburan seperti yang direncanakan atau mengunjungi Bushushu. Hal ini terlihat melalui jumlah korban tewas diyakini lebih banyak karena banjir melanda pada hari itu.
Menurut beberapa sumber setelah banjir tersebut kondisi warga yang tinggal di daerah tersebut saat ini dipenuhi rasa ketakutan. Pasalnya ketika sang gubernur mengunjungi daerah tersebut terlihat banyak yang menangis karena kehilangan orang yang dicintai, tanaman yang diinjak-injak, dan rumah yang hancur.
Beberapa meminta pemerintah untuk memindahkan mereka jauh dari zona yang rentan. Zona tersebut meliputi zona dengan air yang mengalir deras dari lereng bukit yang subur. Hal ini sangat berpotensi meluap, sehingga sungai mengalir melewati rumah mereka. (els/zaa)