Dampak Perubahan Iklim di China
Pasalnya, curah hujan yang terjadi di negeri itu telah memecahkan rekor di beberapa daerah.
Sementara itu, wilayah lainnya juga dikabarkan menderita musim panas yang ekstrem.
Hal ini menyebabkan terjadinya potensi tinggi dalam gagal panen pada tanaman.
Kemudian di kota Shang Zhi sendiri hujan lebat dikabarkan telah menyebabkan jalan menjadi genangan air seperti Sungai.
Akibatnya, ribuan rumah tangga harus mengalami penggenangan air yang cukup parah.
Selain itu, otoritas manajemen darurat nasional mengatakan, bahwa setidaknya 25 sungai di Heilongjiang memiliki potensi tinggi meluap.
Potensi ini telah memaksa pihak berwenang untuk mengirim bantuan bencana ke provinsi tersebut.
Di Ibu Kota Heilongjiang, Harbin sendiri diketahui bahwa lebih dari 53.000 penduduk lokal telah dievakuasi.
Hal ini dikarenakan adanya waduk dan sungai yang meluap sehingga melebihi tingkat keamanan.
Sementara itu, akibat dari hal ini, 103.000 hektar tanaman rusak.
Dampak dari perubahan iklim tersebut juga terasa di Provinsi Hebei sekitar Beijing.
Pihak berwenang mengatakan bahwa wilayah tersebut mengalami beberapa banjir terburuk yang pernah terjadi dalam beberapa minggu.
Hal ini membuat pihak berwenang melancarkan beberapa peringatan baru terkait dengan hujan badai di masa yang akan datang.
Di sisi lain, banjir di Zhouzhou barat daya Beijing dikabarkan telah surut sejak Sabtu lalu.
Pemerintah China juga turut menginfokan bahwa kemungkinan besar dari 125.000 penduduk yang dievakuasi untuk kembali ke rumah.
Sementara berdasarkan keterangan dari ilmuwan, jutaan orang telah menderita dari cuaca ekstrem dan gelombang panas berkepanjangan di seluruh dunia.
Hal ini juga diperburuk oleh perubahan iklim ekstrem yang terjadi di beberapa pekan terakhir. (zaa/ads)
