Namun, pihak Jerman perlu kejelasan terlebih dulu mengenai apa saja yang dibutuhkan pemerintah sebelum berinvestasi dalam jumlah produksi amunisi.
Ukraina telah memberi tahu UE bahwa mereka menginginkan 350.000 peluru sebulan untuk membantu pasukannya menahan serangan Moskow. Hal ini memungkinkan adanya serangan balasan baru di akhir tahun.
Ukraina akan Dapat Amunisi dengan Jumlah Besar
Menteri pertahanan Jerman Boris Pistorius mengatakan Ukraina akan mendapatkan amunisi dalam jumlah besar tahun ini.
Menurut SIPRI lembaga pemikir Swedia, Ukraina menjadi importir senjata nomor tiga dunia pada 2022 setelah invasi Rusia memicu aliran besar bantuan militer ke Kyiv dari Amerika Serikat (AS) dan Eropa.
Departemen Luar Negeri AS juga mengumumkan pada Senin kemarin bahwa akan mengirim senjata dan peralatan ke Ukraina senilai Rp5 triliun, termasuk berbagai jenis amunisi, seperti roket, dan sejumlah truk tangki bahan bakar dan kapal sungai yang dirahasiakan. (spm/zaa)