Terima Notifikasi Berita Terkini. 👉 Join Telegram Channel.

Bawang Putih Kembali Naik, Harga Belum Stabil Sejak Awal Tahun 

Bawang putih di salah satu pasar di Indonesia | Sumber: Kaltim Post

ANDALPOST.COM – Salah satu bahan utama bumbu dapur, yaitu bawang putih kembali naik harga di beberapa daerah. Alhasil, harga bawang putih pun mencapai Rp40.000 per kilogram (kg).

Diketahui, panel harga badan pangan mencatat,jika kenaikan harga di pasar sebesar Rp4.500 sampai dengan Kamis, (25/05/2023). Harga tersebut, diketahui adalah rata-rata nasional di tingkat pedagang eceran. 

Alhasil, naiknya harga bumbu dapur utama disebabkan oleh beberapa alasan, mulai dari pasokan yang minim. Serta, juga tingginya biaya transportasi pengiriman ke beberapa wilayah.

Hal ini, dikemukakan oleh para pihak yang bertanggung jawab untuk mengontrol harga pangan di Indonesia.

Faktor Harga Naik Bawang Putih

Satgas Pangan Polri menuturkan, pengaruh biaya transportasi berpengaruh besar atas lonjakan harga bawang putih. 

Alhasil, bukan karena harga BBM yang naik tapi, dikarenakan persediaan BBM di beberapa SPBU yang minim.

Helfi, perwakilan dari Satgas Pangan Polri dalam FGD bersama Pusbarindo di Jakarta, pada Kamis (25/05/2023), menanggapi terkait peristiwa ini.

“Kenapa BBM-nya? BBM (subsidi) sudah tepat tapi ada penyimpangan, ada yang lari ke pengusaha tambang, ke perkebunan, sehingga di SPBU yang seharusnya untuk transportir,” ujar Helfi.

“Tapi, karena langka dan harga naik, otomatis cost (harga) transportasi naik dan ini mempengaruhi HPP, dan harga produksi jadi meningkat,” sambungnya.

Diketahui, bukan hanya meningkatnya harga distribusi di darat, tapi juga di transportasi laut. Lalu, pendistribusian ke beberapa daerah yang cukup jauh, juga turut meningkatkan harga bawang putih.

“Produsen distribusi dari pusat kota ke Jayapura untuk distribusi ke daerah-daerah wilayahnya sangat sulit, sehingga market naik tiga kali lipat sampai empat kali lipat di sana. Ini jadi kendala juga, dan dua faktor ini sangat berpengaruh pada harga,” terang Helfi.

Penimbunan oleh Pihak-pihak

Tidak sampai di situ saja, Satgas Pangan Polri juga menduga adanya penimbunan bawang putih.

Permintaan akan bahan dapur ini, diketahui tidak pernah menurun, maka beberapa pihak disinyalir memanfaatkan momen-momen ini untuk menimbun. Sehingga, harga bawang putih pun naik.

Untuk itu, Helfi mengharapkan seluruh pemangku kepentingan, harus dapat berkolaborasi dalam menekan mahalnya harga bawang putih. 

Sementara, pihak satgas pangan, sudah bekerja keras untuk mengawasi di semua titik pendistribusian, mulai dari pengusaha, distributor, hingga konsumen.

Simak selengkapnya di halaman berikutnya.