Profesor Carneige Mellons’s Wilton E. Scott Institute for Energy Innovation, Albert Presto menjelaskan, bahwa terlepasnya bahan kimia di area East Palestine bukan seperti kondisi darurat yang membutuhkan pertolongan secepatnya.
Namun, resiko jangka panjangnya pun tetap harus diwaspadai.
Sementara EPA dan pemerintah lokal menegaskan, bahwa tes yang dilakukan oleh mereka menunjukkan kualitas udara di East Palestine aman. Pun seharusnya bahan-bahan kimia yang sebelumnya mencemarkan udara sudah hilang.
Hasil Uji Kualitas EPA dan Tanggapan Ilmuwan Lainnya
Pada Minggu (26/2), para pihak berwenang telah melakukan uji kualitas udara pada 578 rumah, dan mereka mengatakan bahwa tingkat polusi bahan kimia belum melebihi standar kualitas udara daerah perumahan.
Data hasil pemantauan udara milik EPA menunjukkan, bahwa tingkat bahan kimia yang diawasi berada pada tingkat kekhawatiran yang rendah pada dampak kesehatan berdasarkan paparan jangka pendek.
Namun, Presto mengatakan bahwa beberapa penduduk melaporkan adanya kesulitan untuk bernapas dan munculnya ruam.
Sementara Dr. Ivan Rusyn, ketua Texas A&M University Superfund Research Center, menyampaikan, bahwa EPA dan pihak berwenang lokal perlu melakukan kerja yang lebih baik dalam berkomunikasi kepada publik. Terutama mengenai resiko-resiko yang dialami para penduduk ketika mereka terpapar bahan kimia. (ala/ads)