Terima Notifikasi Berita Terkini. 👉 Join Telegram Channel.

Beijing Dihantam Serangan Gelombang Panas Hingga Suhu 40°C

Pemandangan warga China yang mengenakan payung untuk mengurangi paparan sinar matahari langsung ke tubuh Sumber: The Beijinger

ANDALPOST.COM — Belakangan ini cuaca panas melanda beberapa wilayah di dunia. Jika sebelumnya gelombang panas paling parah terjadi di India, kini giliran negara Asia Timur yang harus berjibaku melawan panasnya cuaca. 

Ibukota China, Beijing dilaporkan mencapai rekor terpanas sepanjang sejarah. Tidak disangka, cuaca di Beijing bahkan mencapai 40 derajat Celcius (104 F). 

Suhu resmi, yang diukur di pinggiran selatan Beijing, mencapai 40 derajat C. Tepat setelah pukul 13.30 (0530 GMT) pada hari Jumat (24/6/2023), hingga mencapai 40,3 derajat C (104,54 F) pada pukul 16:00, kata observatorium kota.

Menurut salah satu pekerja di observatorium tersebut, ini ada kali pertama suhu tinggi terjadi di Beijing. 

Selama observatorium tersebut dibangun, belum pernah sekalipun tercatat suhu mencapai 40 derajat. Padahal usia dari observatorium tersebut tidaklah seumur jagung melainkan sudah berdiri sejak 1951. 

“Ini adalah pertama kalinya sejak berdirinya observatorium bahwa ada suhu tinggi lebih dari 40 derajat Celcius selama dua hari berturut-turut,” kata Zhang Yingxin, kepala prakiraan cuaca, dalam konferensi pers.

Suhu di Beijing

Suhu di sehari sebelumnya bahkan lebih parah. Otoritas cuaca Beijing mencatat  suhu maksimum di kota berpenduduk hampir 22 juta itu menembus 41 derajat C (105,8 F) pada Kamis (22/6/2023), memecahkan rekor hari terpanas di bulan Juni.

Di hari itupula, Stasiun cuaca pinggiran selatan, mencatat suhu 41,1 derajat C (105,98 F) pada sore hari. Suhu tertinggi Juni sebelumnya adalah 40,6 derajat C (105,08 F) pada 10 Juni 1961.

Suhu tinggi pada hari Kamis menjadi rekor terpanas di Beijing kedua dalam sejarah. Di posisi pertama, suhu di Beijing berada di angka 41,9 derajat C (107,42 F) yang tercatat pada 24 Juli 1999.

Badan Meteorologi China bahkan memperingatkan bahwa suhu tinggi akan terus bertahan di sebagian besar wilayah utara selama delapan hingga sepuluh hari ke depan. 

Pemantauan dan peringatan suhu tinggi akan berlanjut secara bergilir di tempat-tempat seperti Beijing, Tianjin, Hebei, Shandong, Henan, dan Mongolia Dalam, tambahnya.

Sebenarnya bukan hanya China yang dilanda fenomena ini, di wilayah Indonesia saja kasus cuaca ekstrem terus menjadi bayang-bayang masyarakat.

Simak selengkapnya di halaman berikutnya.