Terima Notifikasi Berita Terkini. 👉 Join Telegram Channel.

Beijing Panggil Utusan Jepang Lantaran Kasus Anti-China di KTT G7

Beijing Panggil Utusan Jepang Lantaran Kasus Anti-China di KTT G7
Deputi Senior Menteri Luar Negeri Jepang Shigeo Yamada, kedua dari kanan, berbicara kepada Wakil Menteri Luar Negeri China Sun Weidong, kedua kiri, selama dialog keamanan Jepang-China di kementerian luar negeri, 22 Februari 2023, di Tokyo. (Foto: Shuji Kajiyama /Reuters)

ANDALPOST.COM – Wakil Menteri Luar Negeri China Sun Weidong telah memanggil duta besar Jepang karena melontarkan protes atas kehebohan masalah anti-China di KTT Kelompok Tujuh (G7), Senin (22/5/2023). Hal ini diungkap oleh kementerian luar negeri dalam sebuah pernyataan.

Para kepala negara terkaya di dunia yang bertemu di kota Hiroshima Jepang menyatakan keprihatinan serius. Hal tersebut tentang meningkatnya ketegangan di Laut China Timur dan Laut China Selatan. Serta menyuarakan keprihatinan mengenai situasi hak asasi manusia di negara itu, termasuk di Tibet serta Xinjiang.

Sun mengatakan Jepang berkolaborasi dengan negara-negara lain di KTT G7 guna menyerang China.

Beijing juga mengklaim mereka sangat mencampuri urusan dalam negeri China. Mereka mengaku bahwa Jepang telah melanggar prinsip dasar hukum internasional dan semangat dari empat dokumen politik antara China dan Jepang.

Sebuah komunike bersama yang dikeluarkan oleh negara-negara G7 pada hari Sabtu (20/5/2023) mengangkat konflik antara China-Taiwan. Hal tersebut berawal dari klaim maritim hingga pemaksaan ekonomi dan hak asasi manusia. Menggarisbawahi ketegangan antara Beijing dan kelompok negara-negara kaya termasuk Amerika Serikat (AS).

Anti-China

Surat kabar Tiongkok Global Times yang didukung negara menyebut G7 sebagai wadah anti-China.

“AS sedang berusaha keras untuk menjalin jaring anti-China di dunia Barat,” kata Global Times dalam tajuk rencana. Berjudul “G7 telah turun menjadi lokakarya anti-China”.

“Ini bukan hanya masalah campur tangan brutal dalam urusan dalam negeri China dan mencoreng Beijing. Tetapi juga dorongan tak terselubung untuk konfrontasi antar kubu,” terangnya.

Kementerian luar negeri Beijing mengatakan dengan tegas menentang pernyataan G7 menyebut telah memanggil duta besar Jepang. Hal tersebut sebagai bagian dari protesnya kepada tuan rumah KTT.

Menurut Global Times, Presiden AS Joe Biden pola pikir paradoks Barat kendati mereka memiliki perbedaan dengan China. Tapi tidak bersedia menghadapinya secara politik, ekonomi, dan militer.

Sementara itu Rusia, sekutu dekat China yang juga disebut dalam pernyataan G7 atas invasinya ke Ukraina. Rusia  mengatakan bahwa KTT itu adalah inkubator untuk histeria anti-Rusia dan anti-China.

Secara terpisah, kedutaan besar China di Inggris pada Minggu (21/5/2023) mendesak London untuk berhenti memfitnah China. Setelah Perdana Menteri (PM) Inggris Rishi Sunak mengatakan Beijing merupakan tantangan terbesar dunia untuk keamanan dan kemakmuran.

Terlepas dari reaksi tajam Beijing, Presiden AS Joe Biden mengatakan dia mengharapkan mencairnya hubungan yang membeku dengan China secepat mungkin.

Selain Jepang, Inggris, dan AS, KTT G7 juga beranggotakan Kanada, Prancis, Jerman, serta Italia.

Simak selengkapnya di halaman berikutnya.