Serangan Ukraina
Presiden Rusia, Vladimir Putin mengirim pasukan ke Ukraina pada 24 Februari tahun lalu dalam operasi cepat.
Sayangnya, pasukan yang dikirim tersebut justru mengalami serangkaian kekalahan. Sehingga berkumpul kembali ke wilayah timur negara tersebut.
Puluhan ribu tentara Rusia bertahan selama musim dingin, mengepung Bakhmut selama berbulan-bulan. Serta bersiap menghadapi serangan balik Ukraina.
Rusia mengungkapkan pihaknya berhasil menggagalkan serangan besar Ukraina di wilayah Donetsk selama akhir pekan.
Lebih lanjut, kementerian pertahanan mengatakan, serangan baru Ukraina juga berhasil digagalkan.
Atas perlawanan Rusia itu, Ukraina mengalami sejumlah kerugian. Termasuk menghancurkan 28 tank, delapan tank tempur utama Leopard dan 109 kendaraan lapis baja.
Sebanyak 1.500 tentara Ukraina juga terdampak atas serangan tersebut.
“Setelah menderita kerugian besar sehari sebelumnya, rezim Kiev mengatur kembali sisa-sisa brigade mekanik ke-23 dan ke-31 menjadi unit-unit terkonsolidasi yang terpisah, yang melanjutkan operasi ofensif,” kata kementerian itu.
“Kekalahannya begitu besar, antara lain dari sisi pasukan tentara, penyerangan dan penerbangan operasional-taktis, pasukan rudal dan artileri, serta sistem penyembur api,” terangnya. (spm/ads)