Terima Notifikasi Berita Terkini. 👉 Join Telegram Channel.

Berjuang di Tengah Krisis Ekonomi, Banyak Perusahaan Besar Ambil Langkah Batasi Promo

Berjuang di Tengah Krisis Ekonomi, Banyak Perusahaan Besar Ambil Langkah Batasi Promo
Ilustrasi krisis ekonomi yang sebabkan banya perusahaan batasi promo. (The Andal Post/Clarencia Mayvianti)

Keputusan Amazon yang Sudah Tidak Lagi Berikan Gratis Ongkir

Raksasa ritel yang menekan seluruh industri untuk menawarkan pengiriman gratis di platform mereka. Amazon selaku perusahaan teknologi multinasional Amerika yang berfokus pada e-commerce ternyata juga mengambil langkah serupa.

Berjuang di Tengah Krisis Ekonomi, Banyak Perusahaan Besar Ambil Langkah Batasi Promo
Perusahaan yang memfasilitasi adanya tempat pengembalian barang milik Amazon Sumber: The Krazy Coupon Lady

Mulai musim semi ini, pelanggan harus membayar biaya $1 jika mereka mengembalikan paket melalui UPS toko, yang bukan merupakan toko kerjasama Amazon. Biaya berlaku jika alamat pengiriman paket berada di dekat Whole Foods, Amazon Fresh, atau Kohl’s. 

Amazon memiliki Whole Foods dan bermitra dengan Kohl’s untuk menerima pengembalian. Namun, biasanya pelanggan Amerika Serikat menolak untuk mengambil barang mereka di supermarket karena menghindari godaan berbelanja hal lain di waktu yang bersamaan. 

Tidak hanya itu, beberapa perusahaan retail lain juga memperketat kebijakan pengembalian barang. Pada bulan Maret, Macy’s mempersingkat jendela pengembaliannya dari 90 hari menjadi 30 hari. 

Dengan melakukan perubahan tersebut, perusahaan mengatakan dapat mengembalikan produk ke rak lebih cepat saat masih musim. Langkah ini juga mengurangi kemungkinan barang dagangan berakhir di rak buangan. 

Amit Sharma, CEO perusahaan teknologi pengembalian Narva, mengakui bahwa proses pengembalian barang membutuhkan dana besar sehingga tepat jika perusahaan memberlakukan aturan biaya penanganan. 

“Untuk mendorong permintaan online itu, pengiriman gratis dan pengembalian gratis diberlakukan, tetapi sekarang kita semua tahu itu membutuhkan biaya yang signifikan,” katanya. (paa/rge)