Selanjutnya, PT Bank Neo Commerce Tbk. (BBYB) mencatatkan beban promosi Rp270,66 miliar hingga akhir September 2022. Jumlah ini meningkat 113 persen secara tahunan (year-on-year/yoy).
Kemudian, ada PT Bank Jago Tbk. (ARTO) yang juga mencatat biaya promosi sebesar Rp 126,06 miliar hingga 120 persen yoy dari posisi Rp57,25 miliar pada akhir September 2021.
Selain lewat kegiatan-kegiatan marketing, biaya promosi yang dikeluarkan bank lewat program bunga simpanan yang melampaui tawaran dari bank traditional lainnya dan jauh lebih tinggi dari suku bunga penjaminan LPS.
Amin mengatakan, persaingan dalam promosi adalah strategi bisnis yang wajar. Hal ini juga terjadi beberapa tahun silam saat bank pertama kali mengeluarkan produk kartu ATM atau kartu kredit. Saat itu bank melakukan promosi besar-besaran juga.
Kendati demikian, saat ini masyarakat khususnya kaum milenial lebih memilih bank digital. Hal tersebut atas berbagai fitur yang beragam dan juga memberikan kemudahan dan kenyamanan. (wan/fau)