ANDALPOST.COM – Presiden Amerika Serikat (AS), Joe Biden dan Presiden Filipina, Marcos Jr menyetujui pedoman baru untuk memperkuat kerja sama militer. Diketahui, keduanya bertemu untuk membahas hal tersebut di Gedung Putih, Senin (01/05/2023).
Pertemuan di Washington, DC itu terjadi saat para presiden berusaha untuk memperbaiki kembali hubungan antara kedua negara.
Pasalnya, hubungan AS dan Filipina memburuk di bawah kepemimpinan pendahulu Marcos Jr, yakni Presiden Rodrigo Duterte.
Diketahui, perjalanan tersebut, sekaligus menandai kunjungan resmi pertama seorang presiden Filipina ke AS dalam lebih dari 10 tahun.
Serta, bertepatan dengan dorongan pemerintahan Biden untuk melawan pengaruh China yang berkembang di kawasan Asia-Pasifik.
Komentar Biden dan Marcos Jr
Berbicara dari Oval Office, Biden mencatat bahwa Marcos Jr sebelumnya telah mengunjungi Gedung Putih bersama ayahnya. Yakni, mantan pemimpin terguling Filipina, Ferdinand Marcos Sr.
“Selamat datang di Gedung Putih, Presiden Marcos Jr. Kemitraan Anda akan memungkinkan Amerika Serikat dan Filipina untuk terus memperkuat ekonomi kita,” cuit Biden, Selasa (02/05/2023).
“Serta, melawan perubahan iklim, dan membangun dunia yang lebih baik untuk generasi mendatang,” lanjutnya.
Dalam kesempatan tersebut, Biden juga berjanji akan terus mendukung modernisasi militer Filipina.
Sementara itu, Marcos Jr mengatakan perkembangan terakhir telah membuat Filipina, mungkin menjadi situasi geopolitik paling rumit di dunia saat ini.
“Jadi wajar jika Filipina, melihat satu-satunya mitra [AS] perjanjiannya di dunia, untuk memperkuat, dan mendefinisikan kembali hubungan yang kita miliki,” beber Marcos Jr.
“Serta, peran yang kita mainkan dalam menghadapi ketegangan yang meningkat dan kita lihat sekarang di sekitar Laut China Selatan dan Asia Pasifik,” lanjutnya.
Dalam pernyataan bersama yang dikeluarkan usai pertemuan tersebut, keduanya juga melontarkan pujian. Ditambah pula, menyebut ini sebagai momentum bersejarah dalam hubungan AS-Filipina.
Sehingga, keduanya bertekad untuk memperluas keterlibatan dan kerja sama dalam semua masalah yang menjadi perhatian bersama.
Persaingan AS-China
Seorang pejabat senior AS, mengungkapkan sebelum pertemuan itu digelar. Dia mengklaim pembicaraan tersebut, sebagai intensitas antara AS dan Filipina dalam beberapa dekade terakhir.
Diduga, Marcos Jr berusaha untuk menyeimbangkan hubungan negaranya dengan AS dan China. Tentunya, karena kedua negara adidaya bersaing untuk mendapatkan pengaruh di kawasan Asia-Pasifik.
Padahal, di bawah kepemimpinan Rodrigo Duterte, Filipina lebih memprioritaskan hubungan dengan China.
Diketahui, China tetap menjadi mitra dagang utama Filipina dan Marcos Jr pun mengunjungi Beijing pada bulan Januari lalu.
Namun, klaim Beijing yang semakin tegas atas hampir seluruh Laut China Selatan telah menimbulkan kekhawatiran yang meningkat untuk Filipina.
Tetap saja, Marcos Jr memberi isyarat ketika dia berangkat ke Washington, DC bahwa sang presiden waspada terjebak di antara dua negara adidaya tersebut.
“Kami tidak akan membiarkan Filipina digunakan sebagai pos pementasan untuk segala jenis aksi militer,” ucap Marcos Jr.
Simak selengkapnya di halaman berikutnya.