ANDALPOST.COM — Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden dan Perdana Menteri (PM) Narendra Modi berjanji untuk memperdalam hubungan antara kedua negara. Menjelang KTT G20 di New Delhi pada akhir pekan ini, Jumat (8/9/2023).
Dalam pernyataan bersama pada hari Jumat, AS dan India menegaskan kembali dukungan mereka untuk Indo-Pasifik. Secara bebas, terbuka, inklusif, dan tangguh.
Di mana hal itu sebagai anggota aliansi Quad, yang juga mencakup Australia dan Jepang.
Pembicaraan tersebut pun menandai pertemuan langsung kedua antara Biden dan Modi sejak bulan Juni lalu.
Kala itu, Modi melakukan kunjungan kenegaraan resmi ke Gedung Putih sebagai bagian dari upaya negara-negara tersebut untuk memperkuat aliansi mereka. Terutama dalam menghadapi pengaruh Tiongkok yang semakin besar.
Sehingga, banyak yang mengatakan bahwa ini merupakan era keemasan dalam hubungan antara AS dan India.
Terlebih, di tengah meningkatnya pengaruh Tiongkok di kawasan tersebut semakin mempererat hubungan AS dan India.
AS berharap dengan menjalin hubungan erat dengan India, dapat menjadi penyeimbang terhadap Tiongkok.
Pasalnya, Washington memandang Beijing sebagai pesaing global utamanya. Selain itu, hubungan antara AS dan China juga semakin memburuk lantaran sejumlah masalah.
Sementara itu, Modi berharap India dapat pemimpin alternatif di Dunia Selatan, sebuah gelar yang saat ini masih dipegang China.
India pada akhir bulan lalu pun mengajukan keberatan melalui saluran diplomatik dengan Beijing. Mengenai peta standar baru Tiongkok yang mengklaim wilayah India di sepanjang perbatasan bersama mereka.
Peta tersebut dirilis hanya beberapa hari setelah Modi dan Presiden Tiongkok Xi Jinping bertemu di sela-sela pertemuan puncak blok negara-negara berkembang BRICS, yakni Brasil, Rusia, India, Tiongkok, dan Afrika Selatan.
Pada pertemuan itu, mereka sepakat untuk berupaya mengurangi ketegangan di negara mereka, yakni perbatasan yang disengketakan.
Simak selengkapnya di halaman berikutnya.