ANDALPOST.COM – Presiden Amerika Serikat, Joe Biden, mengadakan rapat darurat mendadak dengan G7 dan para pemimpin NATO di Indonesia pada Rabu pagi, (16/11/2022).
Rapat terjadi, setelah Polandia mendapatkan serangan rudal “milik Rusia” dan menewaskan dua orang penjaga di bagian timur negaranya.
Diketahui misil itu jatuh di dekat wilayah yang berbatasan langsung dengan Ukraina. Tepatnya, rudal Rusia jatuh di wilayah Polandia ketika Rusia mencoba menggempur fasilitas energi milik Ukraina.
Diketahui, mereka juga mengirimkan beberapa rentetan rudal kepada Ukraina pada hari Selasa.
Biden yang dibangunkan oleh para stafnya dengan segera menelepon Presiden Polandia, Andrzej Duda, pagi itu untuk menyampaikan rasa belasungkawanya atas kehilangan dua nyawa pasukan di perbatasannya. Pagi itu Biden masih harus mengikuti KTT G20 yang dilaksanakan di Indonesia.
Reaksi Biden
Melalui akun Twitternya, Biden mengatakan bahwa ia berjanji akan memberikan dukungan penuh untuk penyelidikan di Polandia. Biden juga menegaskan bahwa ia akan menguatkan komitmen Amerika Serikat terhadap NATO.
“Saya berbicara dengan Presiden Polandia Andrzej Duda, untuk mengekspresikan duka yang mendalam atas hilangnya dua nyawa di bagian Timur Polandia,” tulis Biden dalam akun resmi Twitter @POTUS.
“Serta, juga untuk memberikan dukungan kita kepada Polandia untuk menginvestigasi dari ledakan tersebut. Kami akan tetap saling berkomunikasi untuk menentukan langkah selanjutnya,” lanjut Biden.
Diketahui, Biden melakukan pertemuan dengan G7 dan NATO di meja bundar besar di sebuah ballroom hotelnya.
Dia menjamu para pemimpin dari negara-negara sekutunya; Kanada, Prancis, Jerman, Italia, Jepang, Inggris dan Uni Eropa.
Selain itu, Biden juga terlihat bersama dengan presiden Dewan Eropa dan perdana menteri sekutu NATO, dari Spanyol dan Belanda.
Tanggapan Rusia dan NATO
Di Moskow, Kementerian Pertahanan Rusia, Sergey Kuzhugetovich Shoygu, menolak praduga media yang mengatakan bahwa misil yang jatuh di Polandia tersebut adalah “provokasi yang disengaja” oleh mereka.
Kantor berita Rusia, Tass, juga mengutip perkataan Menteri Pertahanan Rusia, yang mengatakan bahwa militer Rusia tidak melakukan serangan yang menargetkan zona perbatasan Ukraina-Polandia.
Simak selengkapnya di halaman berikutnya.