Terima Notifikasi Berita Terkini. 👉 Join Telegram Channel.

Biden Sampai di India untuk Ikuti G20, Perang Ukraina Bayangi KTT 

Joe Biden dan Perdana Menteri India, Narendra Modi Sumber: UPI

Negara-negara G20 pun menyumbang 85% output perekonomian dunia dan 75% perdagangan dunia. Mereka mencakup dua pertiga populasi global. 

India telah berulang kali menyatakan bahwa kelompok tersebut mempunyai tanggung jawab terhadap negara-negara yang tidak tergabung dalam G20. Lantas dengan melakukan hal tersebut, India telah memantapkan dirinya sebagai suara negara-negara Selatan.

Permasalahan Negara Berkembang

Kehadiran Uni Afrika di G20 semakin memperkuat posisi India dalam memenuhi kebutuhan negara berkembang. 

“Masalah-masalah seperti utang, kenaikan harga pangan dan energi telah diperburuk oleh perang dan pandemi ini. India dan negara-negara berkembang lainnya di G20 ingin negara-negara industri menyumbangkan modalnya untuk menyelesaikan masalah-masalah ini,” kata Tanvi Madan, peneliti senior di G20, Institusi Brookings.

Namun kesepakatan mengenai permasalahan tersebut juga belum pasti. 

Sebagai contoh refinancing utang, India dan negara-negara berkembang lainnya telah menganjurkan agar negara-negara kaya dan lembaga-lembaga seperti Dana Moneter Internasional (IMF) harus memberikan keringanan kepada negara-negara yang kesulitan membayar kembali pinjaman mereka.

Namun negosiasi mengenai hal ini tidak dapat terjadi tanpa membahas Tiongkok. David Malpass, Presiden Bank Dunia hingga saat ini, mengatakan pada bulan Desember bahwa negara-negara termiskin di dunia berhutang sebesar $62 miliar dalam bentuk pembayaran utang tahunan kepada kreditor dan dua pertiganya adalah utang ke Tiongkok.

Hal ini tentu menempatkan banyak negara pada risiko gagal bayar (default), memperburuk kemiskinan dan meroketnya harga pangan dan energi. Intinya KTT pada tahun ini punya sederet tugas berat yang harus diselesaikan mengingat tahun depan adalah tahun politik bagi beberapa negara di dunia. (paa/ads)