Apa yang disampaikan Moeldoko justru menjadi bukti jika terdapat salah kaprah soal pemahaman muatan toleransi yang digaungkan oleh ponpes tersebut.
Pasalnya ajaran Islam Liberal yang diajarkan oleh Panji Gumilang sangat menyimpang dengan dalih Pancasila.
Sehingga jika dikaitkan dengan ajaran islam sangat jauh menyimpang dan tidak bisa diterima masyarakat.
Wajar jika banyak umat muslim dan ulama mulai buka suara agar ponpes Al Zaytun segera ditutup.
Menanggapi polemik tersebut Eks Panglima Jenderal TNI itu mengatakan bahwa saat ini sedang ditangani oleh berbagai pihak.
Dia juga tidak ingin kasus ini berlarut-larut sehingga membuat kegaduhan.
“Ini saya katakan bahwa kalau ini terjadi ada penyimpangan di sisi ajaran agama Islamnya, kan, ada MUI, bertindak dong. Kalau ada penyimpangan di bidang ideologi kan ada, ada lembaga yang menangani, kan, ada. Jadi enggak boleh berlarut,” kata dia
“Karena apa? Karena ada ribuan anak yang dididik di sana. Itu, kan, gelisah itu anak-anak. Harus perlu ada kepastian dari kita,” ungkapnya.
Ponpes atau Ma’had Al-Zaytun menempati lahan seluas lebih seribu hektar di Indramayu. Ponpes yang diresmikan BJ Habibie semasa menjadi presiden ini memiliki jenjang pendidikan dari dasar hingga perguruan tinggi, bahkan disebut ponpes terbesar di Asia Tenggara. (pam/rge)
