Terima Notifikasi Berita Terkini. 👉 Join Telegram Channel.

Blogger Militer Rusia Tewas Akibat Ledakan Bom di Kafe St Petersburg

Blogger militer andal Rusia bernama Vladlen Tatarsky tewas akibat ledakan bom. (Foto: VLADLEN TATARSKY/TELEGRAM)

ANDALPOST.COM – Blogger militer andal Rusia bernama Vladlen Tatarsky meninggal dunia akibat ledakan bom di sebuah kafe St Petersburg, Minggu (2/4) malam.

Kematian Tatarsky menjadi kasus pembunuhan kedua di tanah Rusia terhadap tokoh yang memiliki keterkaitan dengan perang di Ukraina.

Komite invesitigasi negara Rusia pun mengungkapkan, telah membuka penyelidikan atas kasus pembunuhan tersebut.

Kantor berita RIA milik negara Rusia menyebut sebanyak 25 orang terluka, 19 di antaranya dilarikan ke rumah sakit guna mendapatkan perawatan intensif.

Sementara itu, seorang pejabat terkemuka Rusia menuduh Ukraina menjadi dalang atas tewasnya Tatarsky.

Denis Pushilin, pemimpin di Moskow dari bagian provinsi Donetsk Ukraina juga secara blak-blakan menuduh Ukraina atas kematian Tatarsky.

“Dia dibunuh dengan keji. Teroris tidak bisa melakukan sebaliknya. Rezim Kyiv adalah rezim teroris. Itu perlu dihancurkan, tidak ada cara lain untuk menghentikannya,” beber Pushilin.

Tetapi, seorang penasihat Presiden Ukraina mengatakan, terorisme domestik tengah terjadi di Rusia. Sehingga Kementerian Luar Negeri Rusia tidak menuduh Barat terlibat dalam kasus tersebut.

Namun, sikap cuek Barat memperlihatkan kurangnya keprihatinan terhadap wartawan.

Lebih lanjut, juru bicara Kementerian Luar Negeri Rusia, Maria Zakharova menambahkan tidak adanya reaksi di Washington, London dan Paris menjadi ironi tersendiri.

“Reaksi di Kyiv sangat mencolok di mana mereka yang menerima hibah Barat sama sekali tidak menyembunyikan kegembiraan mereka atas apa yang telah terjadi,” beber Zakharova.

Seorang penasihat presiden Ukraina, Mykhailo Podolyak pun mengungkapkan, bahwa itu hanya masalah waktu terkait terorisme domestik di Rusia.

“Itu dimulai di Rusia. Laba-laba saling memakan di dalam toples. Soal kapan terorisme domestik menjadi instrumen pertarungan politik internal tinggal menunggu waktu, sebagai terobosan abses yang matang. Proses dan Masalah yang tidak dapat diubah 2.0. menunggu Rusia. Sementara kita akan menonton,” tulis Podolyak di akun Twitternya.

Simak selengkapnya di halaman berikutnya.