“Peningkatan ekspor komoditas nonmigas terbesar yaitu bijih logam terak dan abu HS 26, naik 26,16 persen dengan negara tujuan utama Jepang, China, dan Jerman,” katanya dalam Rilis BPS, Senin (15/5/2023).
Komoditas yang berperan besar dalam peningkatan ekspor tersebut, yaitu golongan HS 26030000 yang mencakup cooper, ores, concentrates. Selain bijih logam, komoditas dengan peningkatan nilai terbesar untuk ekspor April 2023 yaitu timah dan barang daripadanya (HS 80) sebesar US$72,9 juta atau tumbuh 63,49 persen (mtm).
Lantas, ditengah isu ekonomi dunia yang belum juga stabil dan ditambah dengan penurunan nilai ekspor Indonesia selama April 2023, masih amankah Indonesia?
Meskipun nilai ekspor Indonesia turun dibanding tahun lalu, Indonesia masih aman di sektor ekonomi. Hal ini disebabkan Neraca perdagangan Indonesia kembali surplus USD3,94 miliar di April 2023. Nilai ekspor Indonesia lebih tinggi dari impor. Surplus neraca perdagangan Indonesia terjadi selama 36 bulan berturut-turut.
Jika tren ini terus bisa dijaga Indonesia, ekonomi tanah air tidak perlu khawatir menghadapi pasang surutnya perekonomian dunia.
Neraca perdagangan Indonesia sendiri dipengaruhi oleh komponen ekspor dan impor yang terus menguat. Jika tren ini terus bisa dijaga Indonesia, ekonomi tanah air tidak perlu khawatir menghadapi pasang surutnya perekonomian dunia. (paa/fau)