ANDALPOST.COM – Sebagai negara produksi, China terus mengandalkan hasil olahan domestiknya untuk dikirim ke berbagai negara. Di hampir seluruh dataran China, memang tersebar pabrik untuk nantinya diekspor ke luar dari China.
Saat pandemi, semua negara mengalami kesulitan dalam hal ekonomi tidak terkecuali China. Namun, saat itu bukanlah menjadi periode terburuk dalam sejarah China.
Menurunnya Nilai Ekspor China
Pada saat serangan virus Covid-19, nilai ekspor China tetap berada di angka stabil. Justru, nilai ekspor terparah China berada di bulan Juni kemarin.
Laju tercepat ekspor China jatuh di Juni kemarin. Rekor tersebut bahkan memegang laju terburuk yang dimiliki China dalam tiga tahun terakhir.
Kondisi ekonomi global yang belum juga pulih hingga saat ini memberikan tekanan khususnya pada kondisi ekonomi China. Oleh karenanya, China terus berusaha membuat kebijakan yang mampu menjadi langkah stimulus bagi kekuatan ekonominya.
Pengiriman keluar dari ekonomi terbesar kedua di dunia merosot 12,4% tahun-ke-tahun yang lebih buruk dari perkiraan pada bulan Juni. data dari Biro Bea Cukai China menunjukkan pada hari Kamis (13/7/2023), menyusul penurunan 7,5% pada bulan Mei.
“Penurunan global dalam permintaan barang akan terus membebani ekspor,” kata Zichun Huang, ekonom China di Capital Economics, dengan kemungkinan penurunan ekspor lebih lanjut sebelum mencapai titik terendah menjelang akhir tahun.
Kondisi ekonomi China memang bisa dikatakan tidak baik-baik saja. Nilai ekspor negara tirai bambu tersebut juga turun dalam dua bulan terakhir, untuk Juni nilai ekspor turun sebanyak 6,8 persen.
Momentum dalam pemulihan China pasca-COVID telah melambat setelah kenaikan cepat pada kuartal pertama. Menurut analisis kondisi ekonomi China akan bertahan hingga akhir tahun ini.
Lv Daliang, juru bicara Administrasi Umum Kepabeanan, menyalahkan kinerja ekspor yang buruk. Pada “pemulihan ekonomi global yang lemah, memperlambat perdagangan dan investasi global, dan meningkatnya unilateralisme, proteksionisme, dan geopolitik,” dalam komentarnya pada konferensi pers di Beijing.
Simak selengkapnya di halaman berikutnya.