Kunjungan Nyaris Gagal
Kunjungan wakil PM tersebut terjadi ketika Pakistan nyaris gagal memenuhi kewajiban luar negeri.
China memainkan peran penting dalam membantu negara tersebut dengan menggulirkan pinjaman lebih dari Rp75 triliun.
CPEC yang awalnya merupakan proyek senilai Rp693 triliun, kemudian berkembang menjadi Rp935 triliun.
Kesepakatan utama untuk proyek CPEC disepakati pada 2013 tetapi secara resmi diluncurkan ketika Presiden Xi Jinping mengunjungi Pakistan pada 2015.
BRI diluncurkan oleh Presiden China Xi pada tahun 2013.
Tujuannya untuk menghubungkan Asia Tenggara, Asia Tengah, kawasan Teluk, Afrika dan Eropa dengan jaringan jalur darat dan laut.
BRI dipandang sebagai upaya China untuk memperluas pengaruhnya di luar negeri. Yaitu, dengan proyek infrastruktur yang didanai oleh investasi China di seluruh dunia.
Inisiatif tersebut juga menyebabkan tuduhan negara-negara kecil dan berada di bawah utang China yang menumpuk setelah Sri Lanka memberikan pelabuhan Hambantota dalam pertukaran utang ke Beijing pada 2017 silam dengan sewa selama 99 tahun. (spm/lfr)