Terima Notifikasi Berita Terkini. 👉 Join Telegram Channel.

China Evakuasi Ribuan Warga Akibat Bencana Topan Doksuri

Topan Doksuri yang melanda China mengakibatkan terjadinya banjir. (Foto: Twitter Xinhua)

ANDALPOST.COM — Topan Doksuri yang menghantam China utara mengakibatkan ribuan orang harus dievakuasi ke tempat yang lebih aman, Sabtu (29/7/2023).

Doksuri merupakan badai terkuat yang melanda Beijing dalam beberapa tahun terakhir.

Sebelumnya, Topan Doksuri juga menghantam negara Taiwan dan Filipina. Hingga kemudian menerjang pantai China.

Menurut peramal cuaca nasional China, ibu kota China akan menghadapi risiko bencana hujan badai sedang hingga tinggi selama tiga hari mendatang.

Badai petir di ibu kota diperkirakan mencapai puncak pada hari Sabtu.

Saat badai bergulir ke daratan, curah hujan kumulatif 100mm (4 inci) atau lebih diperkirakan lebih dari 220.000 kilometer persegi (85.000 mil persegi). Hal itu berpotensi mempengaruhi 130 juta orang China.

“Intensitas Doksuri terus melemah tetapi dampaknya masih belum selesai,” kata Administrasi Meteorologi China.

Lembaga tersebut juga memperingatkan masyarakat untuk waspada dan menghindari daerah berisiko tinggi di wilayah Beijing-Tianjin-Hebei. Di mana curah hujan lokal bisa mencapai 600 mm (dua kaki).

Selama akhir pekan, sungai berukuran kecil dan sedang di Beijing Selatan, wilayah tengah dan barat Hebei, Shanxi Timur, dan Henan utara dapat meluap di atas tingkat peringatan.

Sementara banjir bandang dan bahaya geologi dapat terjadi di sekitar daerah pegunungan.

Akibatnya, otoritas China menangguhkan acara olahraga. Sementara sejumlah tempat wisata dan taman ditutup. 

Departemen pengendalian banjir kota mengatakan, telah mengerahkan 203.230 personel penyelamat dan 3.031 orang telah dievakuasi, lapor media setempat.

Doksuri menjadi topan paling kuat yang melanda China tahun ini. Sementara menjadi topan terkuat kedua yang melanda provinsi tenggara Fujian sejak Topan Meranti pada 2016.

Badai Melemah

Bergerak ke barat laut dan lebih dalam ke pedalaman, badai melemah menjadi depresi tropis di provinsi Anhui pada Sabtu pagi dengan kecepatan angin 30 km/jam (20 mil per jam). Namun karena kecepatan anginnya terus berkurang, pusat Doksuri menjadi lebih sulit untuk ditentukan.

Provinsi tengah Henan dan Shandong di timur akan mengalami hujan lebat, kata peramal cuaca. Ia pun memperingatkan semburan gunung, bencana geologis, dan genangan air.

Topan Doksuri yang menerjang China juga mengakibatkan kabel listrik roboh serta menumbangkan pohon, mempengaruhi sekitar 880.000 orang di pantai Fujian dengan lebih dari 354.400 orang dievakuasi dan dimukimkan kembali.

Sehingga, kerugian ekonomi ditaksir mencapai Rp1 triliun, terang media pemerintah.

Simak selengkapnya di halaman berikutnya.