ANDALPOST.COM — China melarang kapal memasuki wilayah utara Taiwan lantaran puing-puing roket yang jatuh. Hal itu diumumkan oleh otoritas maritim provinsi, selang beberapa hari usai Beijing melakukan latihan militer skala besar di sekitar pulau Taiwan.
Menurut Administrasi Keselamatan Maritim Provinsi Fujian Timur China, daerah sekitar 160 km dari ibu kota Taiwan, Taipei, akan ditutup mulai pukul 09.00 hingga 15.00 waktu setempat, Kamis (13/4).
Kapal pun dilarang masuk selama penutupan.
Pengumuman tersebut muncul setelah kementerian transportasi Taiwan mengatakan, China berencana memberlakukan zona larangan terbang di utara pulau. Sebab aktivitas luar angkasa.
Pembatasan udara berlaku mulai pukul 09.30 hingga 09.57 waktu setempat pada hari Minggu (9/4).
Kementerian itu juga mengatakan, bahwa zona tersebut terletak di area konvergensi banyak rute internasional.
Kantor Berita Pusat resmi Taiwan melaporkan zona larangan terbang tersebut mempengaruhi sekitar 33 penerbangan.
Mulanya, China berencana melakukan penutupan selama tiga hari. Namun batal karena keberatan dari otoritas Taiwan.
Meski begitu, Kementerian Luar Negeri Beijing menolak untuk mengkonfirmasi apakah zona larangan terbang akan diberlakukan.
Sementara itu, pihak berwenang Taiwan belum menanggapi isu tersebut.
Permainan Perang
Pada Senin (10/4), China mengumumkan akhir dari tiga hari latihan militer di sekitar Taiwan.
Seperti diketahui, Beijing mengklaim Taiwan merupakan wilayahnya.
Sehingga, negeri tirai bambu tersebut berjanji akan merebut paksa wilayah itu.
Sementara itu, untuk menanggapi kunjungan presiden Taiwan Tsai Ing-wen ke Amerika Serikat (AS) guna bertemu dengan ketua DPR Kevin McCarthy, China pun mengeluarkan manuver bernama “Joint Sword”.
Manuver tersebut berakhir pada Senin (10/4). Tetapi, meski mengatakan latihan militer telah berakhir, China masih tetap mengirimkan pesawat dan kapal angkatan laut di sekitar Taiwan.
Simak selengkapnya di halaman berikutnya.