ANDALPOST.COM – Taiwan mengirim pesawat tempur, serta mengerahkan kapal, dan sistem rudal berbasis darat guna mengawasi China, Minggu (11/06/2023).
Pasalnya, puluhan pesawat tempur dari Negara Tirai Bambu tersebut terlihat melintasi garis median yang memisahkan kedua sisi, Selat Taiwan.
Kementerian Pertahanan Taiwan mengungkapkan, bahwa empat kapal perang China juga tengah melakukan patroli tempur.
Langkah yang dilakukan oleh negara tersebut telah terjadi sebanyak dua kali, dalam kurung waktu kurang dari seminggu.
Taiwan juga melaporkan, yakni aktivitas militer China yang diperbarui setelah 37 pesawat militer Beijing terbang di zona pertahanan udara pulau Taipei.
Beberapa di antaranya kemudian terbang ke Pasifik barat pada Kamis (08/06/2023).
Seperti diketahui, Negara Tirai Bambu tersebut memang menganggap Taiwan merupakan wilayahnya secara demokratis.
Namun, Taiwan enggan menyetujui klaim China tersebut. Sehingga, China rutin menerbangkan angkatan udaranya di dekat pulau itu selama tiga tahun terakhir.
Tetapi, China belum memasuki ruang udara teritorial Taiwan.
24 Pesawat Terdeteksi oleh Taiwan
Dalam sebuah pernyataan singkat, kementerian pertahanan Taiwan mengatakan bahwa pada pukul 14:00 (06:00 GMT) pada Minggu, pihaknya telah mendeteksi 24 pesawat angkatan udara China.
Hal itu juga termasuk pesawat tempur J-10, J-11, J-16 dan Su-30, serta pembom H-6.
Namun, pihak kementerian tidak merinci di mana pesawat tersebut terbang.
Mereka hanya mengatakan, bahwa 10 diantaranya telah melintasi median Selat Taiwan yang memisahkan kedua sisi.
Sebelumnya, wilayah tersebut berfungsi sebagai penghalang tidak resmi antara Taiwan dan China, tapi Beijing enggan mengakui hal ini.
“Empat kapal angkatan laut China juga terlibat dalam patroli kesiapan tempur bersama,” ungkap pihak Kementerian Pertahanan Taiwan.
Meningkatnya Ketegangan China dan Taiwan
China sebelumnya mengatakan, misi semacam itu berfungsi untuk melindungi kedaulatan negaranya.
Beijing juga menyebutnya sebagai kolusi antara Taiwan dan Amerika Serikat (AS), yang diketahui sebagai pendukung internasional dan penjual senjata terpenting pulau tersebut.
Pada bulan April lalu, China mengadakan latihan perang di sekitar Taiwan menyusul perjalanan ke AS oleh Presiden Taiwan Tsai Ing-wen.
Pemerintah Taiwan menolak klaim kedaulatan China, dan mengatakan hanya rakyat pulau itu yang dapat memutuskan masa depan mereka.
Alhasil, China selalu menggunakan kekuatan militer untuk merebut Taiwan.
Terlebih, Taiwan tengah bersiap untuk pemilihan presiden dan parlemen pada bulan Januari 2024 mendatang.
Simak selengkapnya di halaman berikutnya.