Sayangnya, ketegangan kembali berkobar pada tahun lalu usai Nancy Pelosi yang kala itu menjabat sebagai ketua DPR AS mengunjungi Taiwan.
Selain itu, invasi Rusia ke Ukraina juga membuat negara-negara Barat mewaspadai hubungan antara presiden China Xi Jinping dan pemimpin Rusia Vladimir Putin.
Baik Xi dan Putin menyebut hubungan mereka sebagai teman dekat.
Dalam konferensi di Munich, wakil presiden AS Kamala Harris mengatakan bahwa AS khawatir China telah memperdalam hubungannya dengan Moskow sejak perang dimulai.
Sementara itu, kepala NATO Jens Stoltenberg mengatakan China memantau dengan teliti guna melihat harga yang dibayar Rusia atas agresi yang diterimanya.
“Apa yang terjadi di Eropa hari ini bisa terjadi di Asia Timur besok,” tegas Jens.
Jens juga mengingatkan, serbuan Moskow telah mengungkap bahaya ketergantungan Eropa yang berlebihan pada rezim otoriter. Hingga menjadi pelajaran karena benua itu mengorientasikan hubungan dengan Beijing.
“Kita seharusnya tidak melakukan kesalahan yang sama dengan China dan rezim otoriter lainnya,” imbuh Jens. (spm/ads)