ANDALPOST.COM – Perusahaan Micron Technology milik Amerika Serikat diketahui telah gagal dalam peninjauan keamanan di China dalam proses operasinya. Hal tersebut dijelaskan oleh regulator bidang siber China mengenai kegagalan Chip yang diproduksi perusahaan AS tersebut pada Minggu (21/5/2023).
Dalam pernyataan tersebut juga diikuti dengan penjelasan lebih lanjut bahwa akan adanya pelarangan operasi infrastuktur utama. Hal tersebut untuk melakukan pembelian ataupun penggunaan chip dari perusahaan Micron Technology.
“Tinjauan tersebut menemukan bahwa produk-produk Micron memiliki risiko keamanan jaringan yang serius. Yang menimbulkan risiko keamanan yang signifikan terhadap rantai pasokan infrastruktur informasi penting China. Yang memengaruhi keamanan nasional China,” jelas Cyberspace Administration of China (CAC) dalam sebuah pernyataan.
Penghentian Pengadaan Chip Micron
Lebih lanjut, penghentian terhadap konsumsi oleh pihak China terhadap teknologi yang berpusat di AS tersebut pada infrastruktur atau arus informasi. Hal ini terkait yang memuat data atau informasi penting dalam penggunaan chip Micron.
Tinjauan yang berakhir pada penghentian penggunaan tersebut telah mulai diumumkan sejak akhir bulan Maret lalu. Berakhirnya tinjauan tersebut dilihat melalui bagaimana sistem kerja dari Micron yang didapati kurang memadahi dalam sektor penggunaan yang krusial yakni, keamanan.
Perusahaan Micron dan Kerjasama China
Pernyataan yang disampaikan oleh pihak China hingga saat ini belum terdapat konfirmasi. Pihak perusahaan di AS pun belum mengeluarkan tanggapan terkait hal ini.
Akan tetapi perusahaan tersebut sempat memberikan tanggapan ketika hasil tinjauan keluar pada akhir Maret. Dimana perusahaan mengatakan bahwa proses berjalannya kerjasama yang dilakukan berlangsung normal di negara tersebut.
Tinjauan Keamanan Micron
Pada dasarnya tinjauan yang dikeluarkan terkait penggunaan Chip Micron Technology di China. Dinyatakan ketika kedua negara tersebut yakni China dan AS tengah berada dalam sebuah perselisihan yang sengit dalam bidang teknologi chip.
Diketahui bahwa, pemerintahan AS telah memebrlakukan beberapa kebijakan atau peraturan yang terkesan sangat mengontrol berlangsungnya proses impor teknologi. Khususnya dalam bidang teknologi chip yang akan diimpor ke negara tirai bambu itu.
Selain itu perselisihan kedua negara juga dapat dilihat dalam tindakan AS yang memasukkan perusahaan sejenis milik China kedalam daftar hitam. Hal tersebut dijadikan sebagai pesaing Micron Yangtze Memory Technologies Co Ltd.
Oleh karena itu, meskipun pihak China melalui bagian CAC telah mengeluarkan hasil dari peninjauan yang telah mereka lakukan. Akan tetapi, mereka belum menjelaskan secara lebih rinci terkait dampak apa saja yang diberikan oleh kurangnya keamanan chip Micron.
Simak selengkapnya di halaman berikutnya.