Perintah perlindungan dari kekerasan rumah tangga yang dialami Ricci membuat keduanya tidak dapat melakukan kontak apa pun.
Namun, setelah pengajuannya tersebut, sang mantan suami Heerdegen tidak ditangkap dan tidak menjalani hukuman apa pun pada saat itu.
Hal ini yang membuat Ricci mengajukan gugatan cerai di bulan yang sama dan persidangan resmi selesai pada bulan Desember 2022.
Trauma
Setelah menyelesaikan persidangan perceraian, Ricci kemudian mulai bertarung dengan hukum untuk mengajukan petisi ke pengadilan terkait hak asuh penuh atas anak mereka, Freddie.
Hak asuh tunggal tersebut telah diberikan kepada Ricci sejak April 2021 dengan keputusan pengadilan memberikan Heerdegen hak kunjungan.
Lebih lanjut, Ricci juga setuju untuk membayar perjalanan dan akomodasi mantan suaminya pada waktu-waktu kunjungannya ke Vancouver.
Ricci membeberkan bahwa demi mendapatkan hak asuh tunggal atas Freddie, ia rela menjual barang-barang berharganya. Hasil dari penjualan barang berharga tersebut diketahui sebagai dana untuk membiayai kunjungan Heerdegen.
“Ada barang-barang tertentu yang telah saya kumpulkan, tas-tas tertentu. Saya memiliki cukup banyak koleksi tas Chanel untuk sementara waktu, dan saya menjual banyak barang,” kata Ricci kepada awak media.
Kemudian, ia juga mengatakan bahwa seluruh hal yang terjadi kepadanya jelas membuatnya trauma.
Ricci mengatakan bahwa dirinya trauma pada hal-hal terkait keuangan, situasi pengadilan yang diperpanjang. Juga pertarungan hukum atas hak asuh serta perintah penahanan Heerdegen terkait kasus kekerasan dalam rumah tangga.
“Penolakan (rasa trauma) sangat kuat. Tentu saja, anda tidak ingin menerima bahwa kemungkinan terburuk sedang terjadi dan anda menempatkan diri anda dalam situasi itu. Jadi butuh waktu sangat lama bagi saya untuk menyadarinya,” tutupnya. (zaa/ads)