ANDALPOST.COM – Christine Dawood, ibu dari Suleman Dawood (19) mengaku memberikan tempatnya kepada sang putra agar dapat ikut dalam OceanGate Expeditions yang menggunakan kapal selam Titan.
Suleman diketahui berangkat bersama sang ayah Shahzada (48) dalam perjalanan tersebut.
Namun, naasnya kapal Titan berpenumpang lima orang itu justru hilang dan dilaporkan meledak dalam perjalanan untuk melihat bangkai kapal Titanic.
Pengakuan Christine Dawood
Christine Dawood mengatakan bahwa perjalanan asli telah dijadwalkan sebelum pandemi, dan mengatakan putranya kecewa karena dia belum cukup umur untuk menemani mereka.
“Seharusnya Shahzada dan aku akan turun. Saya mundur dan memberikan tempat itu kepada Suleman karena dia sangat ingin pergi,” terang Christine, Senin (26/06/2023).
Tetapi, karena keputusannya memberikan kursi tersebut kepada sang anak, Christine justru berujung penyesalan.
“Mari kita lewati saja terkait hal itu,” imbuhnya.
Namun, Christine mengatakan suami dan anaknya sangat bersemangat untuk mengikuti ekspedisi tersebut.
Bahkan, Suleman Dawood membawa Rubik’s Cube karena dia ingin memecahkan rekor dunia.
Dawood mengatakan putranya sangat menyukai teka-teki itu sehingga dia membawanya ke mana-mana dan dapat menyelesaikannya dalam 12 detik.
“Suleman tidak pergi kemana-mana tanpa kubus rubiknya,” kata dia.
“Dia berkata, ‘Saya akan memecahkan Rubik’s Cube 3.700 meter di bawah laut di Titanic,’” tambahnya.
“Dia sangat bersemangat tentang ini,” kata Dawood, menjelaskan bagaimana Suleman belajar sendiri memecahkan teka-teki menggunakan video YouTube.
Ia berencana memecahkan teka-teki 3.700 meter di bawah laut dengan sisa-sisa Titanic.
Christine Dawood Merasa Putus Asa
Kala itu, Christine dan anak perempuannya Alina (17) tersebut menaiki Polar Prince, sebuah kapal pendukung Titan pada tanggal 18 Juni.
Namun, saat Christine Dawood dan Alina masih berada di kapal justru tersiar kabar bahwa komunikasi dengan Titan telah terputus.
“Kami semua berpikir ‘mereka hanya akan muncul’ sehingga kejutan itu tertunda sekitar 10 jam atau lebih. Ada saatnya ketika mereka seharusnya muncul ke permukaan lagi dan ketika waktu itu berlalu, kejutan yang sesungguhnya, bukan keterkejutan tapi kekhawatiran dan perasaan tidak enak dimulai.” jelas Christine.
“Kami memiliki banyak harapan, saya pikir itulah satu-satunya hal yang membuat kami melewatinya. Lalu, kami berbicara tentang hal-hal yang dapat dilakukan pilot seperti menurunkan beban. Ada begitu banyak tindakan yang dapat dilakukan orang di kapal selam untuk muncul ke permukaan.” terangnya.
“Kami terus-menerus melihat ke permukaan,” sambungnya.
Sayangnya, Christine Dawood mulai kehilangan harapan setelah 96 jam berlalu sejak suami dan putranya menaiki kapal selam Titan yang dinyatakan hilang.
Alhasil, besar kemungkinan mereka kehabisan oksigen.
“Semua orang mengira kapal selam itu akan muncul kembali,” beber dia.
Namun, pada saat itu, dia justru mengirim pesan ke keluarganya dengan mengatakan segala kemungkinan terburuk dari insiden nahas tersebut.
Meski begitu, sang putri Alina tetap berharap dan bahkan menghubungi Penjaga Pantai Amerika Serikat (AS) saat diberitakan adanya puing-puing dari kapal selam Titan.
Simak selengkapnya di halaman berikutnya.