ANDALPOST.COM – Densus 88 Antiteror Polri menangkap empat warga negara Uzbekistan. Sebab, diduga menyebarkan propaganda teror di platform media sosial, Selasa (4/4).
Keempat warga Uzbek itu diduga terlibat organisasi teror internasional Katiba Tawhid Wal Jihad, kata Juru Bicara Brigjen Polisi RI, Jenderal Ahmad Ramadhan.
Para tersangka berinisial BA alias JF (32), OMM alias IM (28), BKA (40), dan MR (26).
Menurut Ramadhan, mereka tiba di Indonesia secara terpisah dari Istanbul (Turki) setelah transit dari Abu Dhabi (UEA) dan masuk ke Indonesia melalui Malaysia.
Dua warga Uzbek tersebut berangkat ke Indonesia pada 6 Februari 2023. Sisanya tiba di Indonesia tiga minggu kemudian pada 27 Februari.
Berdasarkan penyelidikan awal, BA, OMM, dan MR merupakan bagian dari organisasi teror internasional yang aktif di kawasan Timur Tengah, khususnya Suriah.
Sedangkan tersangka lainnya, BKA, bertugas memberikan bantuan dana dan dokumen palsu.
“Dari empat tersangka, tiga aktif dan merupakan bagian dari organisasi teroris dan satu pendukung atau pemberi dukungan keuangan dan (terlibat) pembuatan dokumen palsu,” ujar Ramadhan.
BA dilaporkan menjadi direktur organisasi tersebut pada tahun 2021 dan meninggalkan Uzbekistan ke Turki. Ia kemudian dikirim ke kamp milisi di Suriah.
Dugaan Propaganda Radikal
Selama di Turki, BA diduga terlibat dalam penyebaran propaganda radikal. Ia dikabarkan bertugas menerima dan mengantarkan anggota kelompok Katiba Tauhid Wal Jihad untuk mewujudkan niatnya melakukan aksi teror.
Ramadhan juga mengungkapkan, saat ini, Kementerian Dalam Negeri Uzbekistan telah membuka kasus pidana tersebut, sehubungan dengan propaganda ideologi radikal.
Sementara itu, OMM, pendukung Katiba Tauhid Wal Jihad dilaporkan berangkat ke Suriah pada 2020 atas perintah pimpinan kelompok itu di Suriah.
OMM diduga menyelesaikan pelatihan terorisme subversif di sebuah kamp milisi dan secara aktif terlibat dalam kegiatan kelompok tersebut.
MR dilaporkan dikirim ke Suriah sebagai direktur Katiba Tauhid Wal Jihad pada 2020 dan menyelesaikan pelatihan terorisme di Amman pada 2022.
Simak selengkapnya di halaman berikutnya.