ANDALPOST.COM – Pada Kamis (17/07/2023) Pemerintah Korea Utara dituduh oleh Dewan Keamanan PBB, telah mengeluarkan dana yang besar untuk militer.
Hal tersebut sangatlah disayangkan yang dimana, pengeluaran tersebut terjadi di tengah masyarakat Korea Utara yang sedang dalam permasalahan kelaparan.
Peningkatan militer Korea Utara akhir-akhir ini bisa dibilang menjadi salah satu fokus utama negara tersebut.
Yang dimana pembuatan senjata nuklir oleh Korea Utara memakan biaya yang sangat besar dalam proses pembuatannya.
Akan tetapi kemajuan besar dalam bidang militer tersebut sangatlah disayangkan karena terjadi di tengah kesusahan masyarakat dalam negara.
Dalam sidang Dewan Keamanan PBB, melalui Kepala hak asasi manusia PBB Volker Turk mengatakan bahwa terjadi permasalahan dalam hak asasi manusia Korea Utara.
Yang dimana, negara tersebut berada di dalam represi politik yang semakin memburuk terhadap militer dan membawa mereka dalam kondisi ekonomi yang semakin parah.
Pelanggaran Korea Utara
Dikatakan bahwa telah terjadi banyak pelanggaran di negara yang dipimpin oleh Kim Jong Un itu, khususnya pada hak asasi manusia.
Pelanggaran tersebut terdapat berbagai bentuk seperti, pelanggaran terhadap pekerja, termasuk kerja paksa dan adanya pekerja anak.
“Banyaknya pelanggaran yang saya rujuk berasal langsung dari, atau mendukung meningkatnya mileterisasi DPRK,” ujar Volker Turk.
Komentar yang dilayangkan oleh Turk pun langsung mendapatkan dukungan dari Elizabeth Salmon, ahli hak asasi manusia independen PBB di Korea Utara.
Dalam pengakuan yang dikeluarkan oleh Salmon, ia menyuarakan apa yang terjadi di Korea Utara saat ini.
Yang dimana, Salmon menjelaskan bagaimana pemerintah memaksa masyarakat untuk menahan kelaparan hingga senjata militer telah selesai dibuat.
“Sehingga sumber daya yang tersedia dapat digunakan untuk mendanai program nuklir dan misil,” ujar Elizabeth Salmon.
Diketahui bahwa akhir-akhir ini Pyongyang telah gencar-gencaran mengembangkan militer dengan percepatan pengembangan senjata.
Tidak hanya itu, terdapat pula uji coba rudal balistik antar benua hingga melakukan penempatan satelit mata-mata militer pertama Korea Utara ke orbit.
Simak selengkapnya di halaman berikutnya.